Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ilmuan Besar yang Terlupakan

SYOK! Ternyata ada 7 Ilmuan Besar yang Terlupakan, No 6 Dianggap Sesat

Nyaris tidak ada yang mengenal mereka, dilupakan, dikecilkan, bahkan ditutup-tutupi jasa besarnya. inilah 7 ilmuan besar yang dihapuskan sejarah

Editor:
Net
Ilustrasi 

Dan kita tahu, metode yang diusulkan oleh Alhazen ini telah dianggap sebagai paten penyelidikan teori ilmiah.

2. Chien-Shiung Wu: Ibu Negara Fisika

Jalan Chien-Shiung Wu menuju level tertinggi ilmu pengetahuan dimulai dari pesisir Provinsi Jiangsu di China.

Ia tiba di AS pada 1936 untuk melanjutkan kuliah di University of California, Berkeley. Di sana, eksperimennya dengan emisi sinar X dan gas xenon berkontribusi penting terhadap Proyek Manhattan.

Proyek Manhattan inilah yang pada akhirnya menghasilkan duo-bom nuklir Little Boy dan Fat Boy yang meledak di Jepang pada Agustus 1945.

Meski begitu, karyanya di Columbia University beberapa tahun kemudianlah yang memberinya tempat di kuil fisika.

Wu adalah orang pertama yang melakukan verifikasi—dan kemudian memperbaiki—teori Enrico Fermi mengenai peluruhan beta radioaktif, yang menjelaskan bagaimana beberapa atom yang tidak stabil akan memancarkan radiasi saat diubah menjadi atom yang lebih stabil.

Pada 1956, para peneliti lain meminta Wu membantu mereka membuktikan hipotesis mereka tentang rincian hukum paritas.

Hukum ini menyatakan bahwa objek dan bayangannya dalam cermin harus berperilaku sama, walau terbalik—kanan jadi kiri dan sebaliknya.

Dan eksperimen kompleks Wu mengonfirmasi hipotesis mereka, dan tim itu akhirnya memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada 1957. Ironisnya, mereka tidak pernah mengakui kontribusi Wu.

Meski begitu, minimnya kredit kepada Wu tidak menghentikannya.

Ia justru menjadi presiden perempuan pertama American Physical Society dan menerima National Medal of Science.

Wu lalu menikmati karier yang panjang sebagai profesor terkemuka. Lebih dari itu, ia mendapat sematan paling besar di bidangnya sebagai “Ibu Negara Fisika”.

Pada sebuah konferensi untuk menghormatinya pada 1997, peraih Nobel Leon Lederman banyak bercerita tentang standar yang diterapkan Wu saat mereka keduanya berkolaborasi.

“Minggu penuh penderitaan yang saya alami 40 tahun yang lalu bersama kolega yang terhormat, CS Wu mengajari saya pelajaran tentang apa artinya menjadi ilmuwan hebat. Artinya, validitas hasil (penelitian) harus mendapat prioritas tertinggi.”

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved