Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Astagaaaa, Pemuda Ini Nodai Jenazah Gadis, Ia Kemudian Mengalami Hal Ini

Tubuhnya pun menjadi lemah dan lunglai, hingga iapun jatuh tersungkur dipermukaan tanah berpasir yang sangat luas itu.

Editor:
Net
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID -- Suatu hari Umar RA pernah datang menemui Nabi Muhammad SAW dengan menangis.

Rasulullah SAW pun bertanya kepadnya :

"Apa gerangan yg menyebabkan engkau menangis, wahai Umar?"

Kata Umar :

"Sungguh hati saya merasa tersentuh oleh ratapan sorang pemuda yang ada dipintu rumah tuan!"

Rasulullah SAW pun mmerintahkan Umar RA untuk membawa pemuda itu.

Ketika pemuda itu telah sampai dihadapan Rasulullah SAW, beliaupun bertanya kepadanya :

"Wahai Pemuda, apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis dan meratap?"

Pemuda itu menjawab :

"Wahai Rasulullah, yang membuat saya menangis ialah banyaknya dosa yang terlanjur saya lakukan ! Saya takut bila Allah murka kepada saya!"

Rasulullah SAW kembali bertanya :

"Apakah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu ?" 
"Tidak!" jawab pemuda itu.

 
"Apakah engkau telah membunuh orang dengan tanpa hak?" tanya Rasulullah.

"Tidak !" jawab pemuda itu.

"Allah akan mengampuni semua dosamu, meskipun dosamu itu sepenuh tujuh langit dan bumi!" jelas Rasulullah SAW sembari menenangkan pemuda itu.

Mendengar penjelasan Rasulullah SAW, pemuda itupun berkata :

"Wahai Rasulullah, dosa saya lebih besar dari tujuh langit dan gunung yang tegak berdiri!"

Rasul pun menimpali :

Apakah dosamu lebih besar dari kursi (Kekuasaan) Allah?”

“Dosa saya lebih besar lagi !" ratap pemuda itu. 
“Apakah dosamu lebih besar dari Arsy?” tanya Rasulullah SAW.

“Dosa saya lebih besar dari itu !” jawab pemuda itu. 
“Apakah dosamu lebih besar, ataukah Allah SWT?” tanya Rasulullah.

“Allah SWT tentu yang lebih besar dan lebih Agung, tapi saya malu kepadamu, wahai Rasulullah," jawab pemuda itu.

Nabi Muhammad SAW pun bersabda, "

"Janganlah engkau malu, beritahukan dosamu kepada saya!” pinta Rasulullah SAW.

Oleh karena Nabi Muhammad SAW yang meminta, maka pemuda itupun tak kuasa untuk menolaknya.

Akhirnya iapun menceritakan dosa yang telah dikerjakannya, seraya berkata :

Wahai Rasulullah, sungguh saya adalah seorang pemuda pembongkar mayat dalam kubur sejak 7 tahun yang lalu. Suatu ketika ada seorang gadis putri seorang sahabat golongan Anshar yang meninggal dunia, maka saya pun membongkar kuburnya dan mengeluarkannya dari kafannya. Karena tergoda bisikan syetan, saya pun menggaulinya. Tiba-tiba gadis itu berbicara, “Tidakkah engkau malu kepada Kitab Allah SWT dan pada hari dia meletakkan ‘Kursinya” untuk memberikan hukum serta mengambil hak orang yang dianiaya dari orang yang telah menganiayanya? Mengapa engkau jadikan aku telanjang dihari penghimpunan kelak, dari orang- orang yang telah meninggal dunia? Mengapa engkau jadikan aku berdiri dalam keadaan junub diharibaan Allah SWT?

Mendengar cerita itu Rasulullah SAW pun meloncat karena gusarnya.

Dengan suara keras , Rasulullah SAW berkata :

“Wahai pemuda Fasiq, keluar dan jauh-jauhlah kamu dari saya, tidak ada balasan yang pantas untukmu kecuali neraka!”

===

Pemuda itupun keluar dengan menangis sejadi-jadinya.

Ia menjauh dari khalayak ramai dan menuju kepadang pasir yang luas, dengan tidak mau makan dan minum sesuatupun, serta tidak bisa tidur sampai tujuh hari lamanya.

Tubuhnya pun menjadi lemah dan lunglai, hingga iapun jatuh tersungkur dipermukaan tanah berpasir yang sangat luas itu.

Seraya meletakkan wajahnya dipasir sambil bersujud, ia berdoa dan meratap.

“Wahai Tuhan, aku adalah hamba-Mu yang berdosa dan Bersalah. Aku telah datang ke pintu Rasul-Mu agar dia bisa menolongku di sisi-Mu. Namun ketika ia mendengar dosaku yang sangat besar, ia mengusir dan mengeluarkan aku dari pintunya. Kini aku datang kepintu-Mu, agar engkau berkenan menjadi penolongku di sisi Kekasih-Mu. Sesungguhnya engkau maha pengasih kepada hamba-hamba-MU. Tak ada lagi harapanku kecuali kepada-Mu. Kalau tidak mungkin, maka lebih baik kirimkan saja api neraka dari sisi-Mu, dan bakarlah aku dengan api itu didunia-Mu ini, sebelum aku engkau bakar diakhirat-Mu nanti!”

Sepeninggal pemuda itu , Rasulullah SAWdidatangi oleh Malaikat jibril , seraya berkata :

“Wahai Rasulullah, Allah telah berkirim salam kepada-Mu!”

Nabi Muhammad SAW pun menjawab salam Allah SWT.

Setelah itu malaikat Jibril kembali berkata :

“Allah bertanya kepadamu, apakah kamu yang telah menciptakan para makhluk?”

Rasulullah SAW pun menjawab :

“Tentu saja tidak, Allah yang telah menciptakan semuanya!”

“Allah juga bertanya kepadamu, Apakah kamu yang telah memberi rezeki kepada makhluk-makhluk Allah?” Malaikat Jibril kembali bertanya.

“Tentu saja Allahlah yang telah memberi rezeki kepada mereka , bahkan juga kepadaku!” jawab Rasulullah SAW. 
“Apakah kamu yang berhak menerima taubat seseorang?” kembali Malaikat Jibril bertanya.

“Allahlah yang berhak menerima dan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya!’ jawab Rasulullah SAW.

Mendengar jawaban-jawaban Rasulullah SAW, malaikat jibrilpun berkata :

“Allah telah berfirman kepadamu, “ Telah aku kirimkan seorang hamba-Ku yang menerangkan satu dosanya kepadamu, tapi mengapa engkau berpaling daripadanya dan sangat marah kepadanya? Lalu bagaimana keadaan orang-orang mukmin besok, jika mereka itu datang padamu dengan dosa yang lebih besar seperti gunung? Kamu adalah Utusan-Ku yang aku utus sebagai rahmat untuk seluruh alam, maka jadilah engkau orang yang berkasih sayang kepada orang-orang beriman dan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa. Maafkanlah kesalahan hamba-Ku, karena aku telah menerima taubatnya dan mengampuni dosanya.

Mendengar teguran dari Allah SWT, Rasulullah SAW pun mengutus beberapa orang sahabatnya untuk menemui pemuda yang pernah diusir Rasulullah SAW itu.

Akhirnya mereka menemukannya dan merekapun memberikan kabar gembira tentang ampunan Allah SWT kepadanya.

Lalu mereka membawa pemuda itu kepada Rasulullah SAW, dan kebetulan saat mereka sampai Rasulullah SAW sedang mengerjakan Salat.

Maka merekapun segera bermakmum dibelakangnya.

Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah, Rasulullah SAW pun membaca surat At-Takasur.

Baru saja sampai pada ayat “Hatta zurtumul maqabir (sampai kamu masuk kedalam kubur),” maka pemuda itupun menjerit keras dan jatuh.

Ketika orang-orang telah selesai Salat, merekapun mendapati ternyata pemuda itu telah meninggal dunia. 
Allah SWT berkenan menerima taubatnya dan memasukkannya kedalam kelompok hamba Allah Yang Saleh.

Wallahu a'lam bisshawab.

===

(Kisah ini disadur dari buku karya Usman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir Al-kahaubawiyyi, yang berjudul “Durratun Nasihin”. Bab taubah, dalam buku karya Syaiful Hadi el Sutha “Kado terindah untuk orang berdosa.)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved