Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politisi Sulut Suap Hakim

Izin Urusan Dinas ke Jakarta, Ketua Pengadilan Tinggi Manado Justru Ditangkap KPK di Hotel

ADM menyuap Sudiwardono untuk mengamankan perkara ibunda dari Aditya, Marlina Moha Siahaan.

Editor: Aldi Ponge
TRIBUNNEWS.COM/ABDUL QADIR
Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Utara, Sudiwardono (rompi oranye) digiring petugas dari kantor KPK, Jakarta, ke mobil tahanan, pada Minggu (8/10/2017) dini hari. Ia ditahan setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) menerima uang diduga suap terkait penanganan gugatan banding kasus korupsi ibunda anggota DPR Aditya Anugrah Moha, Marlina Siahaan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ketua Pengadilan Tinggi, Sulawesi Utara (Sulut), Sudiwardono ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, karena diduga menerima uang suap dari Aditya Anugrah Moha (AAM) atau dikenal ADM, Anggota DPR RI Komisi XI.

ADM menyuap Sudiwardono untuk mengamankan perkara ibunda dari Aditya, Marlina Moha Siahaan.

Diketahui, Marlina Moha tersandung korupsi TPAPD Bolaang Mongondow‎ dan telah divonis bersalah selama lima tahun.

‎Juru Bicara Mahkamah Agung (MA) Suhadi, buka mulut terkait penangkapan tersebut. 

"Berita ini kan simpang siur, awalnya dibilang ada OTT di Manado, lalu katanya ketua PT Sulut ditangkap KPK, ada yang bilang hakim. Kami konfirmasi ke Manado, ‎disana mengatakan tidak ada riak OTT di Manado, lalu diputuskan tidak ada peristiwa di Manado," terang Suhadi di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Ia kemudian melakukan kordinasi dengan KPK dan didapat informasi bahwa OTT dilakukan di Jakarta, terkait perkara di Pengadilan Tinggi Sulut.

Dalam OTT itu, Ketua Pengadilan Tinggi Sulut, Sudiwardono turut diamankan.

"Kami langsung himpun informasi di Manado, hasilnya pejabat tersebut (Sudiwardono) usai mengikuti peringatah HUT TNI di Manado lalu pamit ke wakil ketua PT Sulut mau ke Jakarta hari Kamis untuk urusan dinas. Nah kejadian OTT kan, Jumat malam," terang Suhadi.

Suhadi berharap peristiwa ini menyadarkan para hakim di Indonesia untuk tidak melakukan korupsi. 

"Yang seperti ini sangat memalukan terutama buat yang bersangkutan. Sayangilah diri sendiri, keluarga dan institusi kita. Kalau seperti ini kan menghancurkan semua nama baik," ‎katanya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved