Begini Akhirnya Nasib Pelaku yang Bubarkan Ibadah Sekolah Minggu di Jakarta
Nasoem Sulaiman alias Joker, pelaku pembubaran ibadah kebaktian di Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur, pada Sabtu (23/9/2017) lalu, dipukuli sekelomp
TRIBUNMANADO.CO.ID-Nasoem Sulaiman alias Joker, pelaku pembubaran ibadah kebaktian di Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur, pada Sabtu (23/9/2017) lalu, dipukuli sekelompok orang tidak dikenal. Kepala Unit Pengelola Rusun (UPRS) Pulogebang Ageng Darminto membenarkan pemukulan itu terjadi pada Minggu (24/9/2017).
"Iya benar. Itu kejadiannya Minggu sore menjelang malam setelah proses mediasi dan kesepakatan dilakukan oleh yang bersangkutan dengan kepolisian dan pihak rusun," ucap Ageng, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/9/2017).
Joker dipukuli oleh sekelompok orang tidak dikenal saat tiba di unit rusunnya selepas melakukan mediasi. Akibat pemukulan itu, Joker menderita luka di bagian wajah.
"Waktu kejadian belum ada polisi di sekitar rusun. Yang bersangkutan kemudian langsung dibawa ke rumah sakit dan kasus ini ditangani Polres Jakarta Timur," ujar Ageng.

Adapun Joker membubarkan ibadah kebaktian karena merasa terganggu dengan kegiatan tersebut. Ageng mengatakan Joker membawa peralatan kerja saat membubarkan kebaktian itu karena dia baru saja selesai kerja sebagai tukang bangunan.
"Saudara Joker ini secara spontan membubarkan acara tersebut karena dinilai mengganggu," kata Ageng.
Ageng mengatakan Joker seharusnya tidak boleh bersikap seperti itu dan memberi kesempatan kepada warga lain yang ingin beribadah.
Mengaku Khilaf
Sebelumnya seorang pria yang membawa kapak serta gergaji terekam video saat mau membubarkan ibadah anak-anak sekolah minggu, Sabtu (23/9).
Pria yangmemakai lengan panjang kemudian berteriak-teriak kepada pemilik rumah sambil mengacung-acungkan dua senjata tajam itu.
Anak-anak yang melihat langsung peristiwa mencekam ini menangis.
Sementara sejumlah ibu-ibu dan penanggung jawab ibadah sekolah minggu berusaha menangkan pria ini.
Kejadian yang merusak semangat kebhinekaan itu berlangsung di Rusun Pulogebang, DKI Jakarta.

Banyak pihak yang pada akhirnya menyayangkan kelakuan pria tersebut.
Bahkan banyak netizen menyamakan tindakannya seperti PKI.
Pasalnya belakangan ini bangsa Indonesia sedang diterpa isu dengan kebangkitan partai komunis.
Tapi pria ini yang belakangan diketahui bernama M. Nasoem Sulaiman meminta maaf kepada pemilik rumah dan penanggung jawab ibadah anak-anak sekolah minggu.
Permintaan maaf secara langsung ditulis di atas secarik kerta yang dibubuhi meterai dan tanta tangan pelaku. Ada juga tanda tangan dari beberapa saksi, kepala RT termasuk Keluarga Boy Palandeng yang diwakili oleh perempuan bernama Inggrid.
Dalam kertas tersebut ditulis bahwa ia mengaku khilaf atas perbuatannya lantaran dalam kondisi baru pulang kerja.
Ia pun berjanji tak akan mengulang perbuatan yang meresahkan sesama warga.
M. Nasoem Sulaiman juga menulis bahwa ia tidak ada dendam dengan keluarga.
Apabila jika sampai mengulangi perbuatannya lagi, ia bersedia dihadapkan pada pihak yang berwajib (polisi).
Permintaan maaf yang ditulis tangan tertanggal 23 September 2017.
Ini isi suratnya:
Surat Pernyataan
Yang bertanda tangan di bawa ini:
Nama : M. Nasoem Sulaiman
Alamat : Rusun Pulogebang. Blof F. No 309 RT 001/001. Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.
Menyatakan bahwa kejadian di Rusun Pulogebang. Blof F, Lantai 3 Selasar, terkait kegiatan dari Keluarga Boy Palandeng (Inggrit/Inge) saya hilap karena kondisi baru pulang kerja.
Dan tidak akan mengulangi perbuatan seperti ini lagi.
Serta saya tidak ada dendam pada keluarga Inge.
Apabila kejadian serupa terulang lagi, saya bersedia dihadapkan pada yang berwajib serta pada kejadian ini saya pribadi minta maaf.
Menurut beberapa sumber peristiwa terjadi di Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Daniel Jakarta.
Penyerangan ibadah pertama kali diunggah Pemilik akun twitter @Ustadz Think. Akun ini juga telah menandai twitter Polda Metro Jaya agar menindaklanjuti aksi pria yang bertindak meresahkan tersebut.
"Ustadz Think @ustadzthink Ini sakit! Orang sedang kebaktian di Rusun Pulogebang di Usir oleh Pria Membawa Kampak dan Gergaji. cc : @HumasMetroJaya" (dru/kompas.com)
Baca: Belum Usai Kehebohan Video Klip Barunya, Denada Kepergok Beginian Dengan Seorang Pria
Baca: Terjual Dengan Harga 1 M, Pria Ini Akhirnya Menyesal Menjual Naga Kecil, Ini Asalannya
Baca: Sadis! Pasangan Ini Makan 30 Orang, Kepala Korban Disajikan di Atas Piring Dikelilingi Jeruk