Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ini Penyebab Warga Buyat Mitra, Akhirnya Pindah ke Desa Trans Patoa Bolsel

Untuk bertahan hidup di Desa Trans Patoa, mereka harus meminjam tanah milik warga Duminanga untuk bercocok tanam.

Penulis: | Editor: Siti Nurjanah
TRIBUNMANADO/FELIX TENDEKEN
DESA TRANS PATOA - Inilah Desa Trans Patoa, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Jumat (8/9). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berpindah dari Buyat, Minahasa Tenggara (Mitra) ke Desa Trans Patoa, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) bukan sesuatu yang mudah, Jumat (8/9).

Saat datang dan menetap di Desa Trans Patoa, awalnya warga setempat menolak mereka karena takut terjangkit penyakit menular yang dibawa.

Karena saat itu, opini yang berkembang mereka terjangkit penyakit benjol-benjol yang dicurigai gejala Minamata.

Eks warga Kampung Buyat ini sudah terlanjur teropinikan saat itu telah tercemar limbah tambang yaitu, Mercuri.

Desa Trans Patoa ini hanya berjarak sekilo dengan Desa Duminanga.

Di desa ini berdiri bangunan semi permanen bantuan pemerintah.

"Desa ini pecahan dari Duminanga dan ditempati warga Eks Kampung Buyat, '' ujar Afni Lohor, yang juga pindahan dari Buyat.

Diceritakannya, mereka berpindah ke Trans Patoa pada tahun 2005 secara bersama-sama. Saat ini ada sekira 90 Kepala Keluarga (KK) yang pindah beramai-ramai.

Pada awal berpindah mereka selama beberapa bulan mendapat bantuan dari KKTB yang merupakan gabungan beberapa Yayasan.

"Awalnya kita pindah dalam kondisi yang sulit, hanya pakaian di badan yang melekat," kata dia.

Untuk bertahan hidup di Desa Trans Patoa, mereka harus meminjam tanah milik warga Duminanga untuk bercocok tanam.

"Apa saja kita tanam, aturannya hasil dibagi dua," kata dia.

Derita sebagai pengungsi benar‑benar mereka rasakan. Bagaimana tidak, selama menjadi pengungsi mereka jarang menikmati enaknya beras.

"Waktu itu tanaman tanah seperti umbi‑umbian jadi makanan pokok kami," kata dia.

Meski mengaku kesulitan, pertama datang ke Desa Trans Patoa, mereka tak berpikir lagi kembali ke Buyat, melainkan terus berusaha agar bangkit dari keterpurukan tersebut.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved