Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anton Lihat Satu per Satu Anak Buahnya Tenggelam dan Jadi Mayat di Lautan

Dia menyaksikan kelima anak buahnya melepaskan diri dari rakit saat terombang-ambing di lautan.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
TRIBUNMANADO/NIELTON DURADO
Akhirnya 11 anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Baku Sayang 03 yang tenggelam di sekitar perairan Siau kini telah tiba di Kota Manado. Mereka tiba di Pelabuhan Manado dengan menaiki kapal Expres Bahari, Rabu (23/8) sore tadi. 

Sengatan udara panas, hantaman gelombang tanpa asupan makanan membuat kondisi mereka kian drop.

Malamnya, dua nelayan kembali minta izin untuk melepaskan diri. Anton menyaksikan keduanya hilang dalam kegelapan.

Beberapa jam kemudian, seorang nelayan lagi minta melepaskan diri. Sekujur tubuhnya penuh gigitan ikan.

Sang nelayan agaknya paham nestapa si kapten hingga memerlukan memohon maaf sebelum melepaskan diri.

"Maaf ne kep so nda kuat kita, berdoa akang jo pa kita," kata dia.

Di rakit tersebut hanya tersisa ia dan seorang nelayan lainnya bernama Kavin. Keduanya kian lemah.

Tangan dan kaki sudah tak bisa digerakkan lagi. Bibir pun kelu. Hanya hati yang tiada lelah memanjatkan doa.

"Yang saya dan Kevin lakukan kemudian berdoa, kami gantian berdoa.

"Kami pasrah saja kemana Tuhan membawa kami, sampai akhirnya kami bertemu sebuah kapal yang mengevakuasi kami," kata dia.

Anton memang ditakdirkan Tuhan untuk selamat. Beberapa kali ia berada dalam sakaratul maut.

Sewaktu kapal karam, Anton melompat dari kapal kemudian terombang-ambing di atas karpet pengalas tempat tidur selama beberapa jam.

Ia kemudian bertemu sebuah rakit berisi 10 nelayan. Tampak di kejauhan sebuah perahu. Seorang diri Anton berenang ke sana. Ternyata itu bagian atas kapal mereka yang tenggelam.

Segera Anton terempas angin ke arah utara. Beruntung ia bertemu rakit yang ditumpangi enam nelayan. Anton meyakini ada alasan mengapa Tuhan masih memberikannya hidup.

"Agar saya bisa bercerita kisah perjuangan hidup kami di lautan," kata dia.

Anton meyakini Tuhan akan menyelamatkan rekan rekannya. "Apa yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Tuhan," kata dia. (arthur rompis)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved