Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Penantian Para Keluarga ABK Baku Sayang, Popi Yakin Kakaknya Marlon Masih Hidup

Awan gelap memayungi kota Bitung Selasa (22/8) pagi. Sinar mentari lenyap berganti tiupan angin yang menusuk tulang.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Andrew_Pattymahu
zoom-inlihat foto Kisah Penantian Para Keluarga ABK Baku Sayang, Popi Yakin Kakaknya Marlon Masih Hidup
istimewa
ABK KM Baku Sayang dievakuasi petugas Basarnas, Senin (21/8/2017).

Sikap setia kawan ditunjukkan ke sebelas korban yang selamat.  Mereka enggan pulang sebelum dua rekan mereka yang digigit Hiu dan Cumi sembuh. "Kami ingin mereka berdua sembuh dulu," kata Kris salah satu ABK selamat.

Kris mengaku sudah rindu bertemu keluarga. Namun kerinduan itu ditunda demi jalinan persahabatan."Kami hidup mati bersama," kata dia. Kepala Basarnas Budi Cahyadi menuturkan, pihaknya sudah mengajak para ABK untuk pulang."Namun mereka memilih menunggu kesembuhan rekan mereka yang sementara dirawat di rumah sakit Sawang," kata dia.

Dikatakan Budi, pencarian para ABK hilang terhambat buruknya cuaca. Sebut dia, tinggi ombak sekira 3 sampai 4 meter."Bahkan beberapa diantara kami sempat muntah," kata dia.

Budi kemudian memutuskan balik ke Bitung untuk mengisi bahan bakar. Sebut Budi, kapal juga perlu perbaikan karena sempat membentur dinding tebal.

Dikatakan Budi, tim akan melanjutkan pencarian pada Rabu pagi."Kami dibantu pihak Syahbandar Siau, Satkamla serta kapal perusahaan,'' ujarnya.(art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved