Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Penantian Para Keluarga ABK Baku Sayang, Popi Yakin Kakaknya Marlon Masih Hidup

Awan gelap memayungi kota Bitung Selasa (22/8) pagi. Sinar mentari lenyap berganti tiupan angin yang menusuk tulang.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Andrew_Pattymahu
zoom-inlihat foto Kisah Penantian Para Keluarga ABK Baku Sayang, Popi Yakin Kakaknya Marlon Masih Hidup
istimewa
ABK KM Baku Sayang dievakuasi petugas Basarnas, Senin (21/8/2017).

TRIBUNMANADO.CO.ID,NITUNG-Awan gelap memayungi kota Bitung Selasa (22/8) pagi. Sinar mentari lenyap berganti tiupan angin yang menusuk tulang. Hantu malam berwujud kabut hilir mudik di udara pagi itu.

Pagi yang sendu di kota Bitung, seperti itulah suasana hati, Fatmawati.

Suaminya Hian Tamaka, satu dari Awak Kapal Motor Baku Sayang milik PT Sari Malalugis yang hilang sejak Minggu dini hari."Saya merasa sedih, hancur dan kecewa," kata dia kepada Tribun Manado, Selasa (22/8) di kantor PT Sari Malalugis.

Pagi itu, Hian bersama puluhan anggota keluarga ABK yang hilang kembali mendatangi Kantor PT Sari Malalugis untuk mengetahui nasib keluarga mereka.

Fatmawati duduk seorang diri, terpisah dari kerumunan keluarga ABK. Seakan dia hendak menyembuhkan luka batinnya sendiri. Berkali-kali dia menghela napas panjang, mengatur rambutnya lantas membusungkan dada.

Namun ia tak bisa menahan tangisnya kala bercerita mengenai percakapan terakhirnya dengan sang suami."Sabtu siang kami saling menelepon, dia katakan, ombak keras, saya bilang balik saja, dia tak mau, katanya saya harus cari uang untuk kamu," kata dia dengan terbata‑bata.

Sebut dia, sang suami adalah sosok pekerja keras. Meski sakit, ia memaksakan diri bekerja."Ia selalu katakan ingin bekerja demi membahagiakan keluarga," kata dia.

Sejenak Fatmawati menatap langit yang gelap namun perlahan mulai diterobos cahaya. Ia yakin suaminya masih hidup."Masih ada harapan saat kita percaya," kata dia.

Harapan yang sama dimiliki Popi Kagiling. Meski kabar baik tak muncul jua, Popi yakin kakaknya Marlon masih selamat."Feeling saya mengatakan demikian, ia masih ada, saya dan dia sangat dekat, saya merasakannya," kata dia.

Feeling Popi juga sejalan dengan pernyataan seorang pendoa. Sang pendoa mengatakan para ABK yang hilang masih bertahan hidup. "Saya sangat berharap ini akan berakhir indah," kata dia.

Irving, anak dari Kapten bernama Anton mengaku ingin bertemu sang ayah dalam keadaan selamat. Demi menanti kabar sang ayah, Irving minta izin dari kantornya untuk seharian berada di PT Sari Malalugis. "Saya ingin ketemu lagi dengan dia," kata dia.

Dikatakan Irving, ia dan ayahnya sempat bertemu pada Jumat atau sesaat sebelum keberangkatan kapal. Kala itu, sang ayah tidak berkata apa‑apa. Anton hanya tersenyum. "Kami imani itu senyum pertanda ia akan bersama sama kembali dengan kami," kata dia.

Nobri adik dari ABK yang masih hilang bernama Tomas Silangen menuturkan pihak keluarga telah menggelar doa bagi keselamatan Tomas.

Nobri mengaku keluarga menyerahkan nasib Tomas ke dalam tangan Tuhan."Kami sangat bahagia jika ia selamat, namun jika Tuhan berkata lain kami akan terima, apa yang Tuhan buat sungguh baik adanya," kata dia.

Tunggu Sahabat Sembuh

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved