Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pentahbisan Uskup Manado

35 Ribu Orang Bakal Hadir Dalam Pentahbisan Uskup Rolly Untu

Pentahbisan uskup terpilih Keuskupan Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC akan dihadiri lebih dari 35 ribu orang.

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
ISTIMEWA
Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Pentahbisan uskup terpilih Keuskupan Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC akan dihadiri lebih dari 35 ribu orang. Rencananya akan dihadiri 36 uskup seluruh Indonesia, duta besar Vatikan untuk Indonesia, dan seorang kardinal.

Itu dikatakan wakil ketua 3 panitia tabhisan Edwin Kindangen saat konferensi pers di Wisma Montini, Selasa (4/7). Kegiatan diselenggarakan tim publikasi dokumentasi (pubdok) panitia tahbisan yang diisi komisi sosial (komsos) Keuskupan Manado itu pimpinan Pastor Steven Lalu dan dimoderatori oleh sekretaris Panitia Harold Pratasik.

"Umat akan datang dari propinsi Sulawesi Utara (Sulut). Juga Gorontalo dan Sulawesi Tengah (Sulteng)," katanya.

Acara akan dihadiri unsur gereja, forkopimda, juga dari Propinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Selain dihadiri tokoh umat, tahbisan dihadiri keluarga uskup.

"Mantan menteri pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan beberapa tokoh umat Katolik akan hadir. Kegiatan difasilitasi pemerintah propinsi Sulut dan gubernur membantu sepenuhnya," katanya.

Kegiatan akan didahului Hari Jumat dengan Salve dan pemberkatan lambang-lambang uskup. Kegiatan dimulai pukul 17.00.

Wakil 1 panitia Pastor Terry Ponomban mengatakan peristiwa 8 Juli 2017 ini terakhir kali terjadi 27 tahun yang lalu. Uskup Suwatan katanya telah melayani umat Katolik tapi juga masyarakat Sulut.

"Dengan tenaga imam sekitar 200 orang, ia telah menyejahterakan masyarakat. Luar biasa karena gubernur telah berganti-ganti tapi uskupnya tetap sama," ujarnya.

Uskup baru katanya ditunjuk Paus Fransiskus. Uskup yang terpilih tidak mengajukan diri untuk itu dan ia hanya bisa menerima penunjukkan itu.

"Pada malam doa, menjelang puncak acara umat Allah membuat sebanyak mungkin doa. Pertama bersyukur kepada Tuhan karena janji-Nya akan memberikan gembala dan uskup akan bersumpah dan berjanji untuk taat kepada Paus Fransiskus dan setia kepada ajaran Gereja Katolik," katanya.

Malam itu juga diadakan pemberkatan, tongkat, cincin, topi, jubah dan ornamen lain. Itu katanya lambang dari Allah.

"Di Tondano katanya akan ada perarakan, kemudian liturgi Sabda yang berpuncak pada bacaan Injil, lalu kemudian permintaan wakil umat untuk pentahbisan, lalu pembacaaan resmi bulla (surat pengangkatan dari Paus). Lalu litani para kudus, di mana calon uskup tiarap tanda kerendahan hati," katanya.

Setelah itu katanya dimulai pengurapan, dan doa tahbisan juga doa penumpangan tangan dalam hening. Uskup lalu dihantar ke katedra (kursi uskup) dan memberikan salam damai. Uskup nantinya akan memberkati umat. Ia akan menggunakan jeep terbuka," katanya.

Keesokan harinya, Minggu (9/7), diadakan misa intronisasi di Gereja Katedral, ibu dari semua gereja di keuskupan ini. Misa diadakan 08.30 pagi.

Ros Sambuaga, wakil ketua 2 panitia mengatakan uskup yang sudah menyatakaan kesediaan datang sebanyak 28 orang. Mereka akan dijemput dan dibawa ke tempat yang sudah disediakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved