Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Minggu

Allah Akan Membangkitkan

Mereka akan hidup kembali. Sebagian dari nubuat itu terlaksana ketika Yesus membangkitkan Lazarus (Bacaan Injil).

Editor:
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bacaan Pertama merupakan sebagian kisah penglihatan Yehezkiel: Allah bernubuat bahwa Dia akan membuka kubur umat‑Nya dan akan membangkitkan mereka.

Mereka akan hidup kembali. Sebagian dari nubuat itu terlaksana ketika Yesus membangkitkan Lazarus (Bacaan Injil).

Sesudah mendengar bahwa Lazarus sakit, mengapa Yesus "sengaja tinggal dua hari lagi di mana Ia berada" (Yoh 11:16)?

Mengapa Yesus baru tiba di tempat Lazarus sesudah empat hari dia dikubur? Menurut keyakinan orang Yahudi, dalam 3 hari, arwah orang mati masih mengenali wajahnya.

Talmud Jerusalem memberi kesaksian tentang keyakinan itu: "Selama tiga hari pertama setelah kematian, jiwa seseorang masih melayang‑layang di atas tubuh, ada kemungkinan jiwa itu akan kembali ke tubuh.

Ketika jiwa melihat pada tubuh, pada perubahan penampilan wajahnya, maka kemudian barulah ia pergi berjalan meninggalkan tubuh itu." (Yebamot 16: 3)

Jadi, pada saat Yesus tiba, Lazarus sudah benar‑benar mati. Rohnya tidak mungkin kembali ke dalam tubuhnya.

Tetapi oleh kuasa Yesus, Lazarus dibangkitkan. Yesus sungguh‑sungguh "kebangkitan dan hidup" bagi orang yang percaya kepada‑Nya.

Lazarus masih mengalami kematian lagi, tetapi kebangkitan Yesus menjadi jaminan bahwa kematian bukanlah akhir dari segala‑galanya.

Yesus sendiri menegaskan: "Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa percaya kepada‑ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada‑Ku, tidak akan mati selama‑lamanya."

(Yoh 11:25) Firman ini merupakan dasar harapan kristiani dan serentak sebuah tugas.

Harapan: Orang Israel, umat pilihan Allah, pernah mengalami pembuangan di negeri yang sangat jauh, di Babylonia. Di sana mereka hidup menderita dan mati. Anak‑cucu mereka putus asa.

Dalam suasana seperti itulah Yehezkiel menyampaikan nubuat bahwa mereka yang mati di pembuangan akan dibangkitkan. Kita pun tidak luput dari kesulitan‑kesulitan, masalah dan penderitaan.

Kalau mengalami kesulitan dan penderitaan yang berkepanjangan, kita bisa menjadi frustrasi dan putus asa. Dalam hati kita berkeluh kesah: "Saya sudah percaya pada kebaikan Tuhan. Saya setiap hari sudah berdoa. Kenapa saya mengalami kesulitan seperti ini? Kenapa Tuhan tidak mengabulkan doa saya? Kenapa Tuhan membiarkan saya dalam penderitaan ini?"

Mazmur Tanggapan mengajak kita untuk percaya bahwa "pada Tuhan ada kasih setia." Kapan kasih setia Tuhan itu dinyatakan? Mungkin belum sekarang. Tetapi percayalah bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya. Kasih setia Tuhan‑lah yang menjadi dasar pengharapan kita. Kesulitan dan penderitaan, bahkan kematian, bukanlah akhir dari segala‑galanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved