Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tinggalkan Poso, Kelompok Teroris Incar Halmahera Maluku Utara Jadi Basis Latihan Militer

"Dia baru menyebut merencanakan mendirikan camp pelatihan di Halmahera," katanya.

Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Foto aerial rumah terapung tempat penangkapan terduga teroris di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (25/12/2016). Densus 88 Antiteror berhasil melumpuhkan empat orang terduga teroris dengan dua orang diantaranya tewas dalam kontak senjata bernama Abu Sofi dan Abu Fais. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kelompok teroris yang dimotori Suryadi Mas'ud alias Abu Ridho dan Nanang Kosim mengincar Halmahera, Maluku Utara, sebagai basis pelatihan militer kelompok mereka.

Basis pelatihan militer ini disiapkan sebagai pengganti Poso, Sulawesi Tengah.

Polri menyatakan Suryadi Mas'ud dan Nanang Kosim merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Martinus Sitompul, menyatakan Nanang Kosim terdeteksi merencanakan pendirian basis militer tersebut.

Informasi ini telah dicek silang ke Abu Ridho. Menurut Martinus, Abu Ridho membenarkan adanya rencana tersebut.

"Dia baru menyebut merencanakan mendirikan camp pelatihan di Halmahera," katanya.

"Apakah camp itu sudah ada atau belum, itu sedang didalami oleh penyidik Densus 88," imbuh Martinus.

Polri menilai, Suryadi Mas'ud dan kelompoknya berpeluang besar mendirikan basis latihan militer.

Sebab, para pentolan kelompok itu memiliki pengalaman ikut pelatihan militer di Filipina Selatan dan punya koneksi atau jaringan dengan kelompok teror tersebut.

Bahkan, SM alias Abu Ridho mempunyai keahlian spesifik yakni ahli teknik persenjataan dan pembuatan bom.

"Sebagian dari mereka seperti SM dan NK pernah ikut latihan militer di Filipina Selatan," kata Martinus.

Penyidik Polri belum mengetahui alasan SM dan kelompoknya memilih Halmahera sebagai tempat yang akan dijadikan basis pelatihan militer untuk JAD.

"Apakah untuk memudahkan akses tertentu, itu yang juga masih didalami oleh penyidik Densus 88," katanya.

Polisi pun terus mendalami keterangan dari para terduga teroris. "Penyidik Densus 88 masih terus melakukan pengembangan terhadap kelompok yang terafiliasi dengan JAD dan berkolaborasi dengan kelompok teror di Filipina Selatan ini. Bahkan, kelompok ini ingin membuat tempat pelatihan militer di Halmahera sebagaimana di Poso," ujar Martinus.

Diberitakan, Densus 88 menangkap delapan terduga teroris di lima daerah di Jawa Barat dan Banten pada Kamis (23/3). Dua orang di antaranya adalah Abu Ridho dan Nanang Kosim.

Nanang Kosim tewas tertembak karena melawan petugas dan berupaya melarikan diri saat disergap di Jalan Raya Cilegon, Ciwandan, Cilegon, Banten.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved