Renungan Minggu
Renungan Minggu: Dialah Raja Damai
Seorang raja pasti memiliki sebuah tahta, kekuasaan, dihormati, ditakuti, mempunyai wilayah kekuasaan, mempunyai prajurit dan lain-lain.
Penjahat yang bertobat hanya meminta agar Yesus mengingatnya, tetapi Yesus memberi lebih.
Ia menjanjikan bahwa penjahat yang bertobat itu akan masuk ke dalam Firdaus pada hari itu juga.
Santo Yohanes Chrisostomus berkata, sebelum si penjahat bertobat, tidak ada orang menerima anugerah Firdaus.
Melalui Nabi Yehezkiel, Allah telah menjanjikan bahwa bila seorang pendosa menyesali dosanya, Allah mengampuninya dan menghapus semua dosanya.
"Jikalah seorang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap Dia" (Yeh. 18: 21-22).
Allah selalu siap memeluk pendosa yang bertobat. Bagi penjahat yang tidak bertobat, salib mengantarnya langsung menuju neraka. Sementara bagi penjahat yang bertobat, salib menjadi tangga untuk masuk ke Firdaus.
Penginjil Lukas ingin menunjukkan pertobatan sejati dari si penjahat dan Yesus Raja Damai yang berbelas kasih yang tidak menghukum. Yesus bukan hanya memberikan pengampunan, tetapi juga memberikan tempat di sisi-Nya di surga.
Dalam Injilnya Lukas juga memperlihatkan kepada kita kehinaan dan hilangnya kekuatan Yesus dalam menghadapi kematian, padahal Dia adalah Putera Allah.
Justru yang dialami Yesus adalah penolakan, penderitaan, penghinaan dan penyaliban. Tidak tampak sedikitpun tanda-tanda-Nya sebagai Raja.
Dan mahkota yang ditempatkan di kepalanya adalah mahkota duri; yang didengar-Nya bukan pujian atau nyanyian, melainkan penghinaan dan cercaan. Jadi apakah Yesus layak disebut raja semesta alam?
Yesus tidak pernah tampil atau muncul seperti yang kita harapkan: dengan kemegahan, kebesaran, kemuliaan menurut ukuran raja-raja dunia.
Kerajaan Yesus berbeda dengan kerajaan dunia ini atau kerajaan yang dikenal oleh Pilatus. Pilatus hanya mengenal kerajaan yang rajanya berkuasa, punya kedudukan dan bertindak menurut kepentingan sendiri.
Sebaliknya Kerajaan Yesus dibangun atas kasih, pelayanan, keadilan, kebenaran, rekonsiliasi, pengampunan, dan damai.
Yesus yang tersalib mau mengajak kita untuk bermenung bahwa Dialah raja damai yang maharamim; Dialah wajah Allah yang berbelas kasih bagi dunia karena kerajaan-Nya adalah kerajaan damai dan cinta kasih.
Kristus sebagai Daud baru, akan mempersatukan seluruh umat Allah dengan salib dan kebangkitan-Nya.