Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pengusaha Angkot Manado Tolak Kehadiran GoJek! Ancam Demo Besar-besaran

"Pokoknya kami tidak setuju dengan kehadiran Gojek. Kami minta pemerintah melalui instansi terkait menertibkan."

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
Ilustrasi 

Jika tidak memiliki handphone maka perusahaan akan memfasilitasi dengan memberikan fasilitas pembelian secara kredit.

Nantinya ponsel tersebut akan dibayar Rp 10 ribu per hari selama 98 kali bayar.

Ketentuan lainnya, jika sudah diterima personel Gojek setiap hari harus mendeposit minimal Rp 50 ribu per hari.

Bagi yang membutuhkan jasa Gojek melalui online, operator akan menanyakan alamat, tujuan lalu menginformasikan biaya yang harus dibayar.

Setelah itu Operator akan menginformasikan Gojek alamat pemesan, tujuan dan biaya yang harus dibayar. Penumpang akan membayar kepada Gojek sesuai biaya yang telah ditentukan.

Pembagiannya nanti 80 persen untuk Gojek dan 20 persen untuk perusahaan. Jika deposit habis maka Gojek harus mengisi lagi, lewat ATM.

Sekadar diketahui, Gojek merupakan perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek.

GO-JEK bekerjasama dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali dan Surabaya telah menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.

GoJek Indonesia berdiri pada tahun 2011 sebagai social enterpreneurship inovatif untuk mendorong perubahan sektor transportasi informal agar dapat beroperasi secara profesional.

Manajemen GoJek menerapkan sistem bagi hasil dengan pengemudi ojek yang saat ini berada di bawah naungan GoJek dan tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. (Tribun Manado/Andrew/Vendi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved