GMNI Sulut Tolak HM Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
GMNI Korda Sulut secara tegas dan keras menolak usul dan wacana menjadikan H M Soeharto sang penguasa Orde Baru itu dijadikan Pahlawan Nasional
Penulis: | Editor:
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Manado Pengasihan Susanto Amisan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Korda Sulawesi Utara (Sulut) secara tegas dan keras menolak usul dan wacana menjadikan H M Soeharto sang penguasa Orde Baru itu dijadikan Pahlawan Nasional.
Seperti yang disampaikan ketua Korda GMNI Sulut, Clance Teddy dalam siaran persnya kepada Tribun Manado, Sabtu (4/6/2016), bahwa penolakan tersebut adalah rekomendasi hasil Seminar Nasional dan Deklarasi Pancasila 1 Juni Sebagai Hari Nasional di Aula RRI Manado, Jumat (3/5/2016).
Selain penolakan terhadap wacana menjadikan Presiden ke-II itu sebagai pahlawan nasional. GMNI bersama sejumlah elemen lain seperti KNPI Sulut dalam seminar itu juga mendesak pemerintah agar menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran inti dalam kurikulum pendidikan kita.
Rekomendasi seminar itu juga mendesak pemerintah supaya Membubarkan Ormas-ormas yang anti Pancasila; Mengawal kebijakan pemprov Sulut dengan Visi dan Misi Trisaktinya; Menggalang kekuatan Front Nasionalis untuk mengawal cita-cita Revolusi 17 Agustus 1945.
Forum yang diprakarsai oleh GMNI, KNPI dan Dinas Kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol) ini secara tegas ikut mengecam dan mengutuk keras tindakan anarkisme yang dilakukan aparat Kepolisian terhadap kawan-kawan GMKI Manado dan GP Ansor Manado.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Kesbangpol, Edwin Silangen itu menampilkan pembicara Ketua KIP Sulut Andre Mongdong, Ketua Devisi Seni dan Budaya LESBUMI PBBU, Irfan Basri dan Ketua KNPI Sulut Jackson Kumaat.
