Dorr! Senjata Abu Sayyaf Menyalak. Royke: Oh Tuhan
Royke Montalalu korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf akhirnya bisa bertemu kembali dengan keluarga.
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado, Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Royke Montalalu korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf akhirnya bisa bertemu kembali dengan keluarga.
Didampingi Ririn Suroso sang istri, Royke menyambut kerabat dan awak media di rumah kediamannya di Kelurahan Matani II, Kota Tomohon, Senin (25/4/2016).
Juru mudi di kapal TB Henry yang dibajak di Filipina Selatan ini baru tiba Senin malam. Dijemput keluarganya, Royke akhirnya kembali ke rumahnya.
Royke pun berkisah pembajakan Kapal TB Henry, berujung penyanderaan 4 rekannya.
11 April 2016 setelah selesai bongkar muat batu bara 8000 ton. TB Henry bertolak dari Sebu San Fernando Filipina menuju Tarakan.
Perjalanan biasanya memakan waktu 6 hari. Tepatnya pada hari ke 4 saat kepal berlayar atau 15 April sekitar pukul 18:30 Wita insiden pembajakan itu pun terjadi.
Royke mengatakan, saat itu berada di Anjungan Kapal. Ia sedang santai dan minum kopi bersama Chief Officer, Peter.
"Kita lagi ngobrol lalu terdengar suara mesin perahu speed boat mendekat," kata Royke.
Peter kemudian memeriksa perahu tersebut. "Dia (peter) yang lihat Abu Sayyaf, mereka membawa senjatan" sebutnya.
Ia pun menyaksikan ketika Abu Sayyaf sudah mau hendak naik ke TB Henry.
"Mereka Ada 5 orang membawa senjata laras panjang," kata Royke.
Royke pun masuk ke Anjungan, rekannya kemudian membunyikan sirine. Keadaan sudah darurat, "Teman-teman lain berjumlah 10 orang naik ke anjungan. Mereka sudah di belakang kapal," ungkapnya.
Kapten ketika itu sedang solat, kemudian naik ke atas kapal. Situai semakin genting, Royke mencoba menyelamatkan diri dengan bersembunyi,
"Saya kemudian mendengar suara tembakan pertama," ungkapnya.