Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Awas, Saat Minum Air Mineral Rasanya Seperti Air Kelapa, Stop Minum!

Pernahkah Anda mendapati air mineral dalam kemasan botol yang baru saja dibeli memiliki rasa saat diminum?

Editor: Fransiska_Noel
Foto Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernahkah Anda mendapati air mineral dalam kemasan botol yang baru saja dibeli memiliki rasa saat diminum? Meski samar, apakah rasa itu menyerupai air kelapa?

Kalau iya, waspadalah! Bila rasa itu ada, kuat dugaan botol yang dipakai sebagai kemasannya merupakan produk daur ulang.

“Plastik yang didaur ulang dapat menghasilkan zat-zat kimia, salah satunya asetaldehida yang bisa mengeluarkan rasa menyerupai buah,” ujar Principal Engineer Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Johan A Nasiri, Selasa (5/4/2016).

Di antara rasa yang tercecap lidah dari air mineral yang dikemas dalam botol hasil daur ulang, sebut Johan, adalah menyerupai air kelapa.

Sayangnya, ujar dia, rasa yang hanya samar tercecap membuat tak banyak orang menyadarinya.

“Terlebih lagi, banyak (oknum) penjual yang mengatakan kalau ada rasa air kelapa menandakan kualitas airnya bagus,” imbuh Johan.

Bagaimanapun, harap Johan, konsumen harus lebih berhati-hati. "Cara mendeteksinya seperti tadi, ada atau tidak rasa air kelapa" sebut dia.

Repotnya, tambah Johan, adalah bila isi kemasan botol tersebut bukan air mineral melainkan minuman yang memang memiliki rasa, apalagi rasa buah. "(Akan) susah dideteksi,” ujar dia.

Apa itu asetaldehida?

Senyawa alami asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang.

Dalam pengolahan plastik, ungkap Johan, senyawa kimia tersebut tercipta karena degradasi termal polimer seperti saat daur ulang.

Manager Pengujian Sentra Teknologi Polimer BPPT, Syuhada, menambahkan, kemungkinan besar ada sisa asetaldehida yang tertangkap pada saat pengisian air ke dalam kemasan botol produk daur ulang.

"Produk konsumsi seharusnya tidak boleh memakai kemasan daur ulang," tegas Syuhada. Menurut dia, asetaldehida adalah salah satu senyawa berbahaya bila dikonsumsi apalagi dalam jangka waktu lama.

Dampak mengonsumsi asetaldehida dalam jangka waktu lama antara lain adalah iritasi pada kulit, mata, selaput lendir, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Biasanya ada juga gejala mual, muntah, dan sakit kepala.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved