Prosesi Jalan Salib, Kevin Rela Dicambuk
Mimik sedih dengan kepala tertunduk menjadi penghayatan Kevin ketika berperan menjadi Yesus.
Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dengan berjalan perlahan-lahan, Kevin berusaha untuk terus melangkah, bajunya dipenuhi bercak-bercak merah.
Keringatnya mengalir membasahi pipinya. Cambukan dari belakang diarahkan kepadanya. Mimik sedih dengan kepala tertunduk menjadi penghayatan Kevin ketika berperan menjadi Yesus pada peristiwa penyaliban.
Bersama-sama dengan teman sebayanya, Kevin yang berusia 12 tahun mengikuti prosesi pawai paskah Jemaat GMIM Paulus Titiwungen. Mereka memperagakan peristiwa yang sakral bagi umat Kristiani pada Sabtu (27/3).
Masing-masing dari mereka memiliki peran sesuai dengan tokoh Alkitab. Ada yang berperan menjadi prajurit, menjadi Maria ibu Yesus, mereka terlihat lucu meski tidak terlalu serius memeragakan prosesi saat pawai.
Penatua Melkiur Masikom mengatakan sengaja melibatkan anak-anak dalam prosesi paskah untuk mengenalkan sosok Yesus sebagai juruselamat umat manusia.
"Kami ingin menanamkan nilai-nilai rohani kepada anak-anak kami sejak dini. Lewat ikut dalam prosesi paskah, mereka bisa lebih mengenal dan mengetahui peeristiwa pengorbanan Tuhan Yesus," ujarnya.
Diwawancara terpisah, Ronal Sorongan selaku Ketua Panitia mengatakan event pawai paskah merupakan event setiap tahun yang digelar Jemaat Paulus Titiwungen.
"Sebelum pawai didahului dengan ibadah yang dipimpin oleh Ketua Jemaat Pdt. Christin Weken Tanor STh. Tujuan dari pawai tersebut adalah untuk menghayati pengorbanan Yesus Kristus," ujarnya.
Rute pawai start mulai dari gereja dan mengelikingi wilayah ke 45 kolom. (Tribun Manado/Fionalois Watania)