BI Rate Turun 25 BPS Menjadi 6,75 Persen
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Maret 2016 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis.
Penulis: | Editor:
Cadangan devisa pada akhir Februari 2016 tercatat sebesar 104,5 miliar dolar AS atau setara 7,6 bulan impor, atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Berlanjutnya aliran masuk modal asing dan menurunnya permintaan valuta asing untuk keperluan transaksi domestik telah mendorong penguatan Rupiah.
Pada Februari 2016, secara year to date (ytd), nilai tukar Rupiah menguat sebesar 3,09 persen ke level Rp 13.372 per dolar AS. Tren apresiasi Rupiah ditopang oleh meningkatnya aliran masuk modal asing, termasuk di pasar saham.
Dari sisi domestik, penguatan tersebut didorong oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, seiring dengan penurunan BI Rate dan paket kebijakan Pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi, serta implementasi proyek infrastruktur yang semakin efektif.
Menurunnya nominal transaksi valuta asing antar penduduk pasca berlakunya PBI Kewajiban Penggunaan Rupiah, dari sebelumnya rata-rata 7,3 miliar dolar AS per bulan menjadi kurang dari 3 miliar dolar AS per bulan pada Januari 2016, juga turut mendukung penguatan Rupiah.
Dari sisi eksternal, penguatan Rupiah ditopang oleh semakin meredanya risiko di pasar keuangan global, sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter di beberapa negara maju. Ke depan, Bank Indonesia akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan nilai fundamentalnya.
Inflasi Februari 2016 semakin terkendali dan mendukung prospek pencapaian sasaran inflasi 2016 yakni 4,0±1 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2016 mencatat deflasi sebesar 0,09 persen (mtm), terutama disumbang oleh deflasi komponen barang yang diatur Pemerintah (administered prices) dan komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods).
Deflasi administered prices terutama disumbang oleh penurunan harga bahan bakar rumah tangga, penurunan tarif listrik, serta penurunan tarif angkutan udara. Sementara itu, deflasi kelompok volatile foods terutama bersumber dari penurunan harga sebagian besar komoditas pangan, kecuali harga beras yang meningkat sebagai dampak dari El Nino. Inflasi inti masih tergolong rendah dan tercatat sebesar 0,31 persen (mtm) atau 3,59 persen(yoy).
Rendahnya inflasi inti tersebut didorong oleh terjaganya ekspektasi inflasi dan masih terbatasnya permintaan domestik. Ke depan, tren penurunan harga minyak dunia diharapkan dapat mendorong penurunan tekanan inflasi. Bank Indonesia meyakini bahwa inflasi akan berada di dalam kisaran sasaran inflasi 4,0 ± 1 persen pada 2016.
Koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat, untuk mengantisipasi kemungkinan tekanan inflasi kelompok volatile foods.
Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan kinerja pasar keuangan yang cukup kuat. Pada Januari 2016, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 21,5 persen, sementara rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada di kisaran 2,7 persen (gross) atau 1,4 perssen(net).
Meskipun pelemahan ekonomi global dan domestik mengakibatkan kinerja korporasi di beberapa subsektor manufaktur dan sektor infrastruktur menurun, dampak penurunan kinerja korporasi tersebut pada ketahanan sistem perbankan relatif terbatas. Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat sebesar 9,6 persen(yoy), sedikit menurun dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,4 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Januari 2016 tercatat sebesar 6,8 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,3 persen (yoy).
Pelonggaran kebijakan moneter, baik melalui penurunan BI rate dan GWM, yang mulai berdampak pada penurunan suku bunga perbankan, diperkirakan akan memperkuat likuiditas dan mendorong peningkatan pertumbuhan kredit perbankan. Selain itu, untuk mendukung transmisi penurunan suku bunga kebijakan, struktur suku bunga operasi moneter (term structure) juga disesuaikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ilustrasi-bi-rate_20160317_210305.jpg)