Seminggu Operasi Simpatik di Manado, Jumlah Lakalantas Berkurang
"Lakalantas seminggu sebelum operasi tahun 2015 ada 28, seminggu setelah ini tinggal 17. Pelanggaran 170, kini 159. Dan tilang dari 157, kini 134."
Penulis: Finneke | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Satu minggu pelaksanaan Operasi Simpatik Samrat 2016 membawa dampak signifikan untuk angka kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran. Demikian diungkap Dirlantas Polda Sulut Kombes Pol Subandriya.
"Lakalantas seminggu sebelum operasi tahun 2015 ada 28, seminggu setelah ini tinggal 17. Pelanggaran 170, kini 159. Dan tilang dari 157, kini 134," ujarnya Senin (7/3).
Dikatakannya, hasil tersebut dinamis. Opera Simpatik ini, kata dia, sebagai bentuk bantuan pada pengguna jalan untuk tertib lalu lintas. Targetnya berada di Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL).
"Endingnya Polres harus ada KTL. Soal perambuannya, tata tertibnya. Kolaborasi dengan instansi terkait. Tak semata polisi harus bersama bupati dan wali kota," ujarnya.
Dengan adanya KTL ini, kata dia, warga yang lewat suda tahu duluan sehingga ada kesadaran. Usai operasi ini, sasarannya, daerah yang tak punya KTL harus punya. "Penekanan di KTL akan bertahap tiap tahun. Agar semua wilayah tertib lalu lintas," ujarnya.
Untuk Manado sendiri, ada dua KTL yakni di Samrat dan Boulevard. Lewat operasi ini, dijaki mana KTL yang tak maksimal. "Terus dalam pengawasan. Nanti kita genjot, pas operasi jadi percontohan," ujarnya.
Terkait perambuan dan infrastruktur, saat ini masih ada yang belum lengkap. Setelah operasi, akan dilakukan anev untuk menganalisa angka lakalantas, pelanggaran dan infrastruktur.
"Makanya tiap operasi saya adakan dokumentasi. Sebelum, sementara dan sesudah. Baru kasi rekomendasi ke Pemerintah," pungkasnya. (Tribun Manado/Finneke Wolajan)