Sulut Beruntung Punya Calon Gubernur Kaliber Nasional
Nasib Kawasan Ekonomi Khusus Bitung menjadi bahasan hangat dalam Debat Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulut, Sabtu (21/11).
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Arthur Rompis
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Nasib Kawasan Ekonomi Khusus Bitung menjadi bahasan hangat dalam Debat Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulut, Sabtu (21/11) malam di Sutan Raja Hotel & Convention Centre, Jalan Raya Manado-Bitung, Minahasa Utara.
Mengusung tema Wilayah Perbatasan, Kemaritiman dan NKRI, para kandidat, Olly Dondokambey-Steven Kandou, Maya Rumantir- Glenny Kairupan dan Benny Mamoto-David Bobihoe, adu argumen dalam menyikapi KEK Bitung.
Dua pasangan, Olly-Steven dan Maya-Glenny punya pandangan sama terhadap KEK, yang waktu operasinya tinggal 14 bulan.
Olly-Steven ingin minta perpanjangan waktu ke pusat. Sementara Maya-Glenny minta waktu satu periode untuk negosiasi. Sementara Benny- David ingin KEK beroperasi tepat waktu.
Pertanyaan tentang KEK muncul pada segmen ketiga dimana para calon mendapat pertanyaan yang sama.
Benny yang dapat giliran pertama menjawab mengatakan, operasional KEK masih dibayang-bayangi 1001 masalah, dari kurang padunya birokrasi pusat dan daerah hingga masalah pembebasan lahan.
Namun dengan strategi yang tepat, ia hakul yakin KEK dapat beroperasi tepat waktu.
"Saatnya kita berhitung dengan hari, bukan lagi dengan tahun, saya rasa dengan strategi yang tepat serta optimisme yang kuat, KEK bisa selesai tepat waktu," kata dia.
Menurut Benny, siapapun yang terpilih jadi Gubernur nanti, harus menyegerakan KEK. Sebab, adanya KEK bakal memajukan ekonomi kawasan. Untuk itu, Benny memilih membuang pesimisme. "Kita harus berjuang untuk itu," kata dia.
Sementara Olly Dondokambey memilih bersikap realistis. Menurut Olly, KEK sulit terwujud dalam waktu 14 bulan. "Ini bukan cerita 1001 malam, KEK butuh sarana penunjang seperti infrastruktur," kata dia.
Olly mengaku bakal memanfaatkan lobi politiknya yang kuat untuk memperpanjang waktu operasional KEK. "Ini persoalan politik, saya akan lobi ke pusat," kata dia.
Sedang Glenny Kairupan menyoroti ketidakmampuan pemerintah untuk menyiapkan KEK dalam tempo tiga tahun. "Pembebasan lahannya saja belum kelar, apalagi jika akan jadi kawasan internasional," kata dia.
Glenny mengaku butuh waktu untuk mengurai kekusutan di seputar KEK.
Jika terpilih, Glenny bakal mengajukan negosiasi waktu operasional KEK. "Saya minta waktu 1 periode pemerintahan untuk membereskan masalah ini, agar nantinya KEK betul-betul memberi manfaat bagi warga," kata dia.