Tim Labfor Identifikasi TKP Pembunuhan Mius Lokobal
Tim Laboratorium Forensik (labfor) mengidentifikasi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan mahasiswa asal Papua Mius Lokobal (22), Senin (2/11).
Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Ferdinand Ranti
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tim Laboratorium Forensik (labfor) mengidentifikasi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan mahasiswa asal Papua Mius Lokobal (22), Senin (2/11).
Mahasiswa Universitas Pembangunan Manado ini ditemukan terbujur kaku bersimbah darah di jalan Pulau Peleng, Kelurahan Kleak, Lingkungan II, Kecamatan Malalayang, sekitar pukul 02.30 Wita. Minggu (25/7).
Upaya pengungkapan kasus pembunuhan mahasiswa Papua sampai sekarang terus dilakukan penyidik subdit jatanras Ditreskrimum.
Pelaku Pembunuh Nius Lokobal Mulai 'Tercium' Polisi
"Hal ini sesuai atensi Kapolda Sulut, upaya penyidik di samping sudah periksa puluhan saksi, para saksi sudah berkali-kali diperiksa bahkan dikronfontir berulang-ulang," Ujar Dirreskrimum Kombes Pitra Ratulangi.
Selain itu juga, dikatakannya, telah dilakukan pemeriksaan laboratoris beberapa sampel darah yang di temukan di tkp.
"Hingga saat ini tim labfor kedokteran forensik sedang bekerja di Sulut. Mudah-mudahan upaya yang dilakukan ini kita sama-sama harapkan bisa membuahkan hasil." Ujar Pitra.
Menurut Pitra upaya-upaya ini sebagai bukti bahwa seiring waktu berjalan pihak Polisi tidak tidur dan terus bekerja mengungkap kasus-kasus berat demi terciptanya keamanan dan terkendalinya trend kejahatan yang ada di Sulut.
Pembunuh Mahasiswa Papua Belum Terungkap
Penyidik subdit jatanras dipimpin AKPB Yanri Makaminang, telah melengkapi administrasi dan prosesdur pemeriksaan secara laboratories.
Perlu diketahui Nius tinggal di Asrama Jayawijaya, Kelurahan Batukota, Lingkungan II, Kecamatan Malalayang ini tewas akibat satu tikaman di perut bagian atas.
Saat itu, dua saksi yang adalah teman korban, masing-masing Rayen Bagensa (22), warga Batukota Lingkungan III dan Septiano Kapele (18) warga Kelurahan Bahu Lingkungan IX Kecamatan Malalayang, membeli minuman di warung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Saat kembali, keduanya menemukan korban sudah bersimbah darah. Saat itu juga kedua saksi memanggil warga sekitar. Mendengar teriakan kedua saksi, warga sekitar langsung berbondong-bondong datang kelokasi kejadian.
Di dekat lokasi kejadian, warga menemukan handphone jenis Samsung dan sandal. Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kandou Malalayang, namun meninggal dalam perjalanan.