HUT TNI ke 70
Kisah Heroik Pahlawan Asal Sulut Wolter Mongisidi Warnai HUT TNI
Jati diri tersebut sudah melekat, sehingga TNI tidak boleh melupakan rakyat, sebab hanya dengan rakyat juga TNI menjadi kekuatan militer yang hebat.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID,TONDANO - Cerita Pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara, Wolter Monginsidi ditampilkan dalam bentuk drama singkat, usai pelaksanaan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke 70, di lapangan Manguni Sasaran Tondano, Senin (5/10).
Upacara tersebut nampak dipimpin oleh Jantje Sajow, dan diikuti oleh unsur TNI, Satpol PP, Polres Minahasa, siswa sekolah. Nampak juga turut hadir Kapolres Minahasa, Minsel, dan Tomohon, Kejari dari Minahasa, Minsel, dan Tomohon, Kepala PN Tondano, perwakilan dari Pemkab Minsel dan Tomohon, LVRI Minahasa, Ketua DPRD Minahasa Jems Rawung, juga tamu undangan lainnya.
Saat upacara dilaksanakan, bupati membacakan sambutan Presiden RI.
Dalam sambutan tersebut ia mengingatkan agar TNI bisa mengingat kembali jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.
"Sebab bersama rakyat, TNI kuat, hebat, mandiri, dan siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian," jelasnya. Sebab, rakyat yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI.
Jati diri tersebut sudah melekat, sehingga TNI tidak boleh melupakan rakyat, sebab hanya dengan rakyat juga TNI menjadi kekuatan militer yang hebat.
"Dalam diri TNI juga mengalir darah pejuang, sehingga harus memiliki semangat pantang menyerah, untuk menjaga kedaulatan RI, mampu menghadapi para penjarah sumberdaya laut dan perikanan, serta menjaga perbatasan dan pulai terdepam," ucapnya.
TNI juga diminta untuk menjadi perekat atau pemersatu, dan berdiri tegak di atas semua golongan, mempersatukan semua suku, ras, dan agama.
"Ciptakan bhineka tunggal ika, sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang majemuk dan solid," ujarnya.
Ia mengingatkan juga, bahwa perbedaan jangan menjadi sumber konflik, tapi saling melengkapi dan menjadi perekat bangsa.
"Kita perlu meningkatkan, kapasitas pertahanan nasional, melalui pembentukan TNI profesional, yang terdidik dan terlatih, dan terus meningkatkan kemampuan, serta perlu didukung juga dengan kemajuan Alutsista," kata dia.
Usai upacara dilaksanakan, semua peserta upacara menyaksikan drama singkat perjuangan Wolter Monginsidi pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara, yang harus gugur saat melawan Belanda, juga pertunjukan drum band yang ditampilkan oleh siswa. Pada pelaksanaan upacara, tiba-tiba terjadi pemadaman listrik.
Acara dilanjutkan dengan potong tumpeng HUT 70 TNI, yang dilakukan oleh Jantje Sajow Bupati Minahasa, disampingi Dandim 1302 Minahasa Letkol CZI Andi Kusuma, kemudian menyerahkannya kepada prajurit tertua di Kodim 1302 Minahasa.
Dilanjutkan dengan penyerahan sembako kepada puluhan para veteran Minahasa.
"Kami bersyukur masih mendapatkan perhatian, dan kami berharap agar TNI semakin maju, dan saya juga bangga pernah menjadi bagian dari TNI," jelas Alexander Maapi.