Rujuk Ditolak, Wanita Ini Dilempar dari Mobil! "Saya Pukul karena Sayang"
Kondisi wanita 34 tahun ini dalam keadaan kaki terikat dibuang dari dalam mobil.
Penulis: | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sri Ratna Dewi Sartika Tamedia, warga Perum Rizky Indah Kelurahan Girian Atas Kecamatan Manembo-nembo Kota Bitung, lolos dari maut.
Kondisi wanita 34 tahun ini dalam keadaan kaki terikat dibuang dari dalam mobil.
Akibatnya dia mengalami luka lecet di kaki dan tangannya.
Informasi yang diperoleh Tribun Manado, tepatnya di Jalan Martadinata Kelurahan Dendengan Luar Kecamatan Paal Dua Manado. Korban ditemukan oleh anggota TNI AL yakni Sersan Dua (Serda) Yongky W, kala itu Yongky sedang bertugas malam, dan kemudian dia melihat korban tergeletak tepat di depan Asrama POM-AL yang dijaganya, Selasa (23/6/2015) dinihari.
"Saya dengar ada yang minta tolong. Kemudian saya dekati, wanita yang minta tolong itu kakinya terikat tali plastik. Saya langsung buka tali yang melilit kakinya," ujar Yongky.
Supriyadi Baderan sempat mengejar mobil Toyota Innova hitam, karena menyenggol kaca spion kanan mobilnya hingga rusak.
"Saat itu saya hendak mencari makan nasi kuning. Saya mencurigai mobil yang menyenggol pintu kirinya terbuka dan terlihat seorang wanita bergelantungan." Ujar pria 44 tahun itu.
Akhirnya dia coba ikuti dari jauh sampai akhirnya wanita itu ditemukan di pinggir jalan dan sudah ditolong.
Kemudian, korban dilarikan ke Rumah Sakit Permata Bunda di Kelurahan Dendengan Dalam, untuk mendapat perawatan.
Setelah mendapat perawatan, Kemudian korban mendatangi Mapolresta Manado, dengan langkah terbata-bata wanita ini melaporkan kejadian yang dialaminya.
Dihadapan penyidik, wanita yang pada saat itu memakai kaos biru muda dan celana pendek menuturkan pelakunya adalah pasangannya berinisial MM alias Michael (43) warga Kelurahan Sindulang Dua Lingkungan III Kecamatan Tuminting.
"Dia minta rujuk tapi saya sudah tidak mau, kemudian dia mengikat saya, dan memukul," katanya seraya menambahkan mereka sudah pisah 3 bulan.
Diapun menceritakan kronologi saat dirinya dilempar dari dalam mobil.
Saat mencoba membuka pintu mobil untuk meminta tolong kepada warga di jalan, MM mendorongnya hingga ia harus berpegangan dan bergantungan di pintu.
"Saya terjatuh dan berguling-guling di tengah jalan. Saya ingin dia ditangkap dan dihukum," imbuh ibu satu anak ini.
Sebelumnya, mereka sempat berhubungan intim dua kali kemudian korban diikat.
Anggota timsus dan buser Polresta Manado langsung bergerak cepat dengan melakukan penyisiran di bawah pimpinan Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol Dewa Made Palguna.
Tersangka berhasil ditangkap sekitar pukul 03.45 WITA saat motor inova Hitam dengan nomor Polisi (nopol) DB 1360 AF sedang terparkir di Wanea Plaza.
Mengetahui keberadaan Mobil hitam disitu kemudian anggota kepolisian menyusun strategi dan penggerebekan dengan cara mengepung kendaraan milik tersangka.
Tersangka yang kala itu sedang berada di dalam mobil tak berkutik saat penangkapan dilakukan.
Michael kemudian digiring ke Mapolresta Manado.
Tampak lelaki itu memakai kaos putih dan celana panjang. Lelaki ini hanya tertunduk dan kemudian dibawa ke dalam ruangan penyidik.
Michael mengaku takut kehilangan korban yang menurutnya adalah pasangan 'kumpul kebonya'.
"Saya pukul karena saya sayang, saya ikat karena takut dia lari," ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Dewa Made Palguna mengatakan saat itu juga pihaknya menurunkan anggotanya untuk melacak keberadaan pelaku.
"Kronologi yang kami dapat. Korban di jemput di Bitung di rumah orang tuanya. Bujuk rayu si laki-laki minta rujuk kembali, terjadi adu mulut di jalan, korban dan tersangka bolak malik Manado-Bitung. Tangan dan kaki korban diikat.
Sampai di Manado tersangka bawa kendaraannya menerobos melalui Dendengan, korban kemudian ditemukan dalam keadaan tergeletak di asrama POM AL usai dibuang tersangka dari dalam mobil," jelasnya. (Tribun Manado/Ferdinand Ranti)