Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Victorine Lengkong Digadang Maju Cawali Bitung

Peta perpolitikan di Kota Bitung jelang Pilkada Pemilihan wali kota (Pilwako) Desember 2015 mendatang bakal memanas .

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
zoom-inlihat foto Victorine Lengkong Digadang Maju Cawali Bitung
ISTIMEWA
Victorine AO Lengkong

 TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG -  - Peta perpolitikan di Kota Bitung jelang Pilkada Pemilihan wali kota (Pilwako) Desember 2015 mendatang bakal memanas dengan kehadiran para calon-calon dari berbagai latar belakang.

Seperti birokrat dan pengusaha setelah sebelumnya mencuap para politisi pimpinan dan anggota partai politik.

Disektor birokrat mencuat nama srikandi kenamaan yang kini menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag kesra) kota Bitung Victorine Lengkong oleh warga digadang-gadang untuk maju mencalonkan diri sebagai calon wakil walikota Bitung.

"Bagusnya pada pilwako mendatang ada calon dari unsur perempuan, kan jarang-jarang ada pemimpin perempuan apalagi memiliki latar belakang bikokrat murni," ujar pembicaraan dari beberapa warga di warung kopi di Kota Bitung, Kamis (19/3) .

Menurut warga yang asik membahas para kandidat calon wali kota dan wakil wali kota Bitung unsur perempuang yang pantas adalah Victorine Lengkong karena sosoknya sudah sangat lekat dengan warga saat menjadi kepala kelurahan, kepala kecamatan hingga berbaur dengan masyarakat.

"Sosok Ibu Orin (sapaan Lengkong) cocoknya mencalonkan diri sebagai wakil walikota. Karena faktor birokrat memiliki basis massa pendukung yang real," ujar mereka.

Merendah, itulah sikap yang ditunjukan oleh Victorine Lengkong kala dimintai tanggpannya mengenai dukungan dan keinginan warga agar dirinya maju bertarung pada Pilwako Bitung sebagai calon wakil walikota.

"Hehehehe, yang pasti sangat menghargai dukungan mereka, karena semua warga negara punya hak dipilih dan memilih," tutur Lengkong mantan kepala Kecamatan Aertembaga ini saat diwawancarai Tribun Manado Kamis (19/3).

Menurutnya, soal calon pempimpin kota Bitung dari unsur perempuang belum ada sehingga kota Bitung butuh sosok pemimpin dari golongan Hawa. Soal jika dibenar-benar ikut bertarung Orin begitu dia disapa masih akan pikir-pikir.

"Memang sudah banyak warga di wilayah-wilayah yang sempat saya pimpin sebagai camat dan luruh berkeinginan agar saya menjadi wawali, sudah santer saya dengar langsung maupun dari pembicaraan mulut ke mulut," imbuhnya.

Sementara itu berbagai sumber yang dihimpun, calon-calon birokrat selain Victorine Lengkong yang disebut-sebut layak mencalonkan diri sebagai cawali ada nama-nama seperti Fabian Kaloh Asissten I Setda Kota Bitung, Malton Andalangi asissten III, Jane Wauran Camat Madidir dan Ellen Sutrisno Sekretaris Dinas Koprasi dan UKM.

Selain itu pengusaha disektor perikanan dan kontraktor ikut digadang-gadang untuk tarung dalam pilwako, mereka adalah Lina Utiahrahman dari PT Virgo, Ci Eti dari Perusahan Etmico Sarana Laut, kemudian dari unsur pengusaha ada nama Mocthar Parapaga, Shirley Sompotan istri Presiden direktur perusahan tambang PT MSM/TTM, dan Santy Luntungan eks ketua DPRD Bitung.

Terpisah Komisi Pemilihan umum (KPU) Kota Bitung hingga kini masih belum bisa memastikan tahapan pelaksanaan Pilwako Bitung yang prediksi bakal diselenggarakan pada Bulan Desember 2015, ini dikarenakan Peraturan KPU tentang pelaksanaan Pilkada yang merupakan turunan dari Undang-undang Pilkada nomor 1 tahun 2015 yang sudah ditetapkan DPR RI tak kunjung turun.

"Untuk pencalonan dari unsur pegawai negeri sipil (PNS) dan dosen susuai dengan drag tentang pencalonan harus mengundurkan diri sebagai PNS, karena sesuai dengan aturan UU Pilkada dan UU ASN," tutur Viktory Rotty selaku anggota KPU kota Bitung Divisi Sosial, pendidikan pemilih, pengembangan SDM dan Hubungan masyarakat).

Pengundurun diri yang harus dilakukan PNS terhitung pada saat mencalonkan diri disertai dengan surat pengunduran diri dan surat keterangan sementara proses pengunduran diri dari pimpinan dimana tempat dia bekerja. Kalau di daerah walikota dan bupati oleh gubernur, untuk akademisi oleh rektor dan kalau ditingkat provinsi mendagri. "Intinya atasannya langsung dimana dia bertugas sebagai PNS diseluruh kota kabupaten," tukasnya.(tribun manado/christian wayongkere)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved