Pencemaran Udara Dikeluhkan Warga Bitung ke Senator Maya Rumantir
Masalah pendidikan, perikanan, pariwisata hingga pencemaran lingkungan dikeluhkan oleh beberapa warga Bitung kepada DR Maya Rumantir.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Fransiska_Noel
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Masalah pendidikan, perikanan, pariwisata hingga pencemaran lingkungan dikeluhkan oleh beberapa warga Bitung kepada DR Maya Rumantir MA Ph.D, satu diantara empat Senator perwakilan Sulut duduk di DPD RI, saat melakukan temu wicara dan dengar pendapat di rumah keluarga Pesak Tampongangoy Kamis (12/3/2015) malam.
Seperti yang dilontarkan Herman Mawirampakel di bidang pendidikan terjadi perubahan paradikma untuk kurikulum, saat menteri A berganti menteri B kurikulumnya ikut diganti sehingga menimbulkan kesenjangan.
"Seperti yang terjadi waktu lalu, sementara jalan kurikulim tingkat satuan pendidikan (KTSP), saat berganti menteri muncul lagi kurikulum yang lain K13 dengan ini menjadikan langkah mundur di Dunia pendidikan. Bolehkah ini disampaikan kalau 5 tahun perubahan kabinet yang baru lanjutkan apa yang sudah dirintis sehingga tidak terjadi dualisme," kata Herman.
Lain lagi dengan aspirasi dari Dina Tenda Praktisi dan pengajar di bidang pariwisata menilai di Sulut sejak dulu tidak alami perkembangan seperti Bali dan daerah lain, disebabkan karena tenaga ahli kurang disektor pariwisata. "Di Bali miliki Sekolah tinggi pariwisata dari Kementrian Pariwisata. Sulut miliki operator Daving center unggul namun dari pihak asing yang menjadi top manager padahal berada di daerah Sulut lokasi pariwisatanya," keluh Dina.
Melalui pertemuan dengan Maya Rumantir dia meminta agar Sulut diberikan pelatihan dan sekolah yang memiliki fasilitas yang bagus disektor ini agar tenaga disini dihargai dan bisa menjadi top Manager. "Ini harus diperhatikan ibu Senator," tukasnya.
Warga lainnya Agustina Kansil warga Kelurahan Paceda menggeluhkan pencemaran udara udara yang dihasilkan perusahan di sekitar tempat tinggalnya yang tidak ditangani secara baik pembuanhan limbahnya.
"Kami warga yang tinggal di lokasi perusahan minyak itu banyak yang mengalami penyakit Infeksi saluran pernafasan (Ispa) dan sesak nafas," keluh Agustina. Atas kondisi ini dia bermohon kepada Senator asal Sulut agar dapat memperhatikan masalah pembuangan limbah yang volumennya sudah melwati tinggi rumah. "Kalau tidak ada tindak lanjut kami akan lapor ke kementrian lingkungan hidup," tukasnya.
Sang senator pun langsung merespons berbagai aspirasi warga, menurutnya masalah-masalah itu jadi harus dicari tau kesalahannya dari mana, apakah pemerintah kah kurang perhatian atau bagaimana. Kemudian untuk sektor pariwisata apakah dana APBD dan APBN masih kecil dan masih kurang serta sektor pariwisata masih kurang rasa bangga dengan Keberadaan SDM di Sulut yang luar biasa dan keindahan kurang diperhatikan. "Semua aspirasi akan dibawa dan diperjuangkan dalam sidang paripira DPD RI," janji Rumantir. (Tribun Manado/Christian Wayongkere)
Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.