Sultan Ternate Tutup Usia, "Dia Sultan yang Bersahaja"
Kabar duka datang dari Jakarta, Kamis (19/2/2015) pagi. Sultan Ternate, Mudaffar Sjah meninggal dunia di usia 80 tahun.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kabar duka datang dari Jakarta, Kamis (19/2/2015) pagi. Sultan Ternate, Mudaffar Sjah meninggal dunia di usia 80 tahun. Sultan Ternate tercatat sebagai anggota DPD RI asal Provinsi Maluku Utara. Kini, Sang Sultan telah berpulang.
"Innalilahi wa innailaihi rajiun, berita duka cita telah meninggal dunia Bapak Drs H Mudaffar Sjah, MSi," demikian keterangan pers yang disebar Humas DPD RI, kemarin pagi.
Mudaffar meninggal Kamis pukul 01.47 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah. Siang kemarin, jenazah Sultan Ternate diberangkatkan dari RSPI ke Ternate. Suasana haru menyelimuti kepergian Senator Malut itu.
Isak tangis keluarga dan kerabat menyelimuti lokasi. Almarhum dibawa ke Ternate untuk disemayamkan.
Ada sekitar 100 orang keluarga dan kerabat Mudaffar di RSPI. Di lokasi juga hadir Ketua DPD RI, Irman Gusman dan para anggota DPD lainnya.
Kata Irman, dirinya atas nama Ketua DPD dan seluruh anggota DPD mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Mudaffar. Sultan Ternate itu menurutnya adalah seorang tokoh senior yang banyak berkontribusi.
"Kami merasa kehilangan sekali, karena selama beliau menjadi anggota DPD 2009-2014, beliau ini sangat aktif dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Jadi beliau ini orang yang sudah berpengalaman. Walaupun beliau seorang Sultan, tapi beliau orang yang sangat bersahaja, sangat komunikatif. Dan beliau ini selalu memberikan kegembiraan kalau lagi berbicara," kata Irman.
Kata Irman, Mudaffar adalah sosok yang mampu mencairkan suasana. Meski almarhum seorang Sultan Ternate, namun sosoknya nasionalis yang selalu tunduk pada apapun yang menjadi keputusan bangsa.
"Kita tahu Ternate kan kesultanan yang besar ya, tapi beliau sebagai anggota dewan tidak menempatkan dirinya sebagaimana seorang sultan, tapi lebih sebagai seorang negarawan, seorang tokoh, yang tentu kami kehilangan sekali. Mudah-mudahan almarhum diterima di sisi Allah SWT. Karena beliau ini jadi anggota dewan sudah lama sekali, sejak tahun 87," jelas Irman.
Irman menyebut banyak kenangan dirinya dengan Mudaffar yang meninggal dalam usia 80 tahun itu. Sang Sultan Ternate dianggapnya sosok yang selalu jadi panutan bagi kaum muda.
"Waktu kemarin, paling berkesan tentu saat beliau menjadi ketua sidang MPR ya, yang tertua, meskipun beliau dalam keadaan sakit. Paling tua kan beliau. Itu harus menjadi contoh bagi politisi-politisi muda, dedikasi beliau tinggi sekali. Waktu dipapah saja beliau masih mau, walaupun tak bisa melafazkan kata-kata, tapi menunjukkan beliau ingin. Sejak itu kesehatannya langsung merosot ya sejak bulan Oktober itu," imbuh Irman.
Mudaffar Sjah lahir di Ternate, Maluku Utara, pada 13 April 1935. Mudaffar juga merupakan anggota DPD tertua saat dilantik pada 30 September 2014.
Dia adalah Sultan Ternate ke-48 merupakan anak ketiga Sultan Ternate ke-47, Iskandar Muhammad Djabir Sjah.
Dirinya pernah menolak menjadi Sultan Ternate akibat khawatir tak mampu mengemban amanat tersebut.
Mudaffar sempat mencuat namanya saat ada laporan penculikan dari sang permaisuri Boki Ratu Nita Budhi Susanti ke Polres Jakarta Selatan.