Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ketua MUI Sulut Berpulang

Sebelum Meninggal Ketua MUI Sulut Sempat Dijenguk Uskup Manado

Beberapa waktu sebelum meninggal, KH Fauzi Nurani sempat dijenguk sahabat-sahabatnya dari berbagai lintas agama.

Penulis: | Editor:
zoom-inlihat foto Sebelum Meninggal Ketua MUI Sulut Sempat Dijenguk Uskup Manado
SULUTONLINE
Almarhum KH Fauzi Nurani semasa hidup tampak bersama Gubernur Sulut SH Sarundajang dan Uskup Manado.

Laporan wartawan Tribun Manado Herviansyah

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Beberapa waktu sebelum meninggal, KH Fauzi Nurani sempat dijenguk sahabat-sahabatnya dari berbagai lintas agama. Seperti Sabtu malam (30/11/2013) Uskup Manado, Mgr Joseph Suwatan datang menjenguknya. Selain itu, beberapa ustaz pada Minggu siang juga datang untuk melihat kondisinya.

Rencananya Almarhum akan dimakamkan di TPU Banjer Tikala Manado seusai Salat Dzuhur, Senin (2/11/2013), disamping makam ibu angkatnya. Hal ini atas permintaan dari ayahandanya sendiri beberapa waktu lalu. "Sedangkan pelepasan di rumah pukul 10.00 Wita," katanya.

Sedangkan menurut Kepala Kantor Wiliayah Kementerian Agama Sulut. Sya'ban Mauludin mengungkapkan umat muslim di Sulut kehilangan sosok Kyai yang begitu sederhana, serta bersahaja. "Beliau selalu menanamkan nilai-nilai Islam kepada seluruh umat muslim di Sulut," katanya.

Sebagai pribadi, dirinya sudah mengenal lama Almarhum, yaitu sejak di Departemen Agama. "Beliau berupakan Kabag saya, ketika itu. Sosoknya tidak tergantikan oleh siapa pun," tuturnya.

Sedangkan menurut Anggota DPRD Sulut Djafar Alkatiri mengungkapkan dia mengenal dekat Almarhum Fauzi Nurani yang merupakan sosok sederhana yang mengakar di umat muslim. Karena memiliki kemampuan dapat menempatkan diri dalam kesederhanaan di mana pun. Sehingga keberadaan sampai saat ini tidak ada yang bisa menggantikan. "Saat ini kita belum tahu sepeninggala beliau siapa yang akan menggantikannya," tuturnya.

Sejak SMA dirinya sudah dekat dengan KH Fauzi Nurani, ketika ada ceramah di sekolah maupun ditempat lain, ia selalu memanggilnya. Baik itu dengan motor maupun mobil, beliau selalu hadir. "Beliau merupakan guru yang baik dan suri tauladan bagi umat Islam di Sulut," katanya.

Sedangkan menurut Perwakilan Umat Budha di Sulut Ridwan Sofyan mengungkapkan dirinya merasak kehilangan tokoh agama yang begitu menjunjung tinggi puralisme. "Puralisme yang diterapkannya bukan hanya setengah hati, melainkan sungguh-sungguh," tuturnya.

Sosoknya yang sederhana, dikenalnya sejak aktif di badan lintas agama, beliau selalu menjunjung tinggi rasa toleransi kepada umat beragama. "Beliau pantas diberi gelar pahlawan kerukunan lintas agama," tuturnya.

KH Fauzi Nurani meninggalkan istri tercinta Hj Aminah Potabuga, tiga anak, Muhammad Iqbal Anshari (40), Muhammad Mukhtar Luthfi (38), Rahmawati (31), Sembilan cucu dan satu cicit. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved