Bocah Tewas Tenggelam
Dua Bocah Desa Ranowangko Minahasa Tewas Tenggelam Satu Pencarian
Korban yang berhasil diselamatkan warga, Claudio Pomantow (9) pada waktu itu masih sempat berteriak minta tolong ke warga.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado David Sumilat
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMBARIRI - Laut kembali memakan korban, belum hilang ingatan kita pada tenggelamnya tiga orang bocah warga Wonasa Kapleng di muara Sungai Jengki, kali ini masih di muara. Terjadi di muara Sungai Ranowangko, Tombariri Kabupaten Minahasa, dengan korban tenggelam tiga orang, dan satu anak berhasil diselamatkan, Jumat (15/11/2013).
Korban yang berhasil diselamatkan warga, Claudio Pomantow (9) pada waktu itu masih sempat berteriak minta tolong ke warga. "Dia masih berteriak-teriak sebelum terlihat mulai kehilangan napas," ujar beberapa warga kepada Tribun Manado kemarin petang.
Sementara dua lainnya Cantika Pomantow (7) yang merupakan adik dari korban selamat dan Tirza Tulong (8) ditemukan oleh warga dalam keadaan tewas berdekatan mengapung 300 meter dari bibir pantai dan 150 meter dari lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat warga dan tim dari Kepolisian Sektor Tamboriring, dipimpin Kapolsek IPDA Deky Pangandaheng menyisir tepian pantai menggunakan perahu karet dan kayu.
Korban Putri Welan (8) sendiri hingga dilakukan penyelaman oleh tim penyelam bersama Kapolsek Tamboriring belum berhasil ditemukan.
Dalam pencarian, IPDA Deky Pangadaheng mengatakan, medan yang dihadapi sangat sulit karena arus saat penyelaman berbeda dan sangat deras. "Sulit melakukan pencarian penyelaman karena juga terhalang oleh sisa-sisa besi jembatan yang berada di dasar sungai," ujar Deky saat dikonfirmasi.
Lanjutnya, dua korban tewas yang berhasil ditemukan sudah tidak diotopsi lagi atas permintaan keluarga. "Kejadian ini murni kecelakaan, sehingga langsung dibawa ke rumah korban," kata dia.
Ditambahkan, satu korban sebelum tewas, masih sempat dilarikan kerumah sakit namun jiwanya tak dapat tertolong karena lebih dulu meninggal dalam perjalanan. "Korban semuanya bocah dari Desa Ranowangko dan masih dijenjang sekolah dasar," ucap Deny usai melakukan penyelaman.
Di rumah korban Tirza Tulong saat didatangi Tribun Manado, terlihat oma dan ayah korban yang duduk diam di dalam rumah. Kesedihan tampak terlihat di wajah ayah korban, Fendri Tulong, "Itu sudah kehendak Tuhan," ucap Fendri yang tak mau berbicara banyak.
Ibu korban sendiri, Voni Rengkong sedang dalam perjalanan dari Manado. Belakangan diketahui ternyata kedua orang tuanya tidak di Ranawangko saat kejadian karena berdua bekerja di Manado. Korban yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara ini dirawat oleh oma nya.
Kabar terakhir, tim Basarnas Sulut yang dikomandani Adin Gumeleng mendirikan posko di sekitar lokasi TKP untuk bersiap melakukan pencarian keesokan paginya (hari ini) dan kemungkinan akan dibantu oleh polsek setempat. "Posisi saat ini kondisi ombak masih besar, dan sudah menjelang malam. Pencarian akan dikonsentrasikan di darat dengan perahu karet, dan tim yang turun ada 12 personel," ujar Adin saat melakukan persiapan data dan kelengkapan.
Berita ini dapat Anda ikuti selengkapnya melalui Tribun Manado edisi cetak, terbit Sabtu (16/11/2013) dan ikuti terus kelanjutan beritanya melalui online tribunmanado.co.id atau manado.tribunnews.com.