DBD
Dua Warga Mitra Teridentifikasi DBD, Dinkes Langsung Fogging
Dinkes langsung melakukan fogging pada di radius 100 meter.
Penulis: | Editor:
Laporan wartawan Tribun Manado Pengasihan Susanto Amisan
TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN – Ditemukannya dua kasus Demam Berdarah (DBD) di Kelurahan Tosuraya dan Desa Silian, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) belum lama ini, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Mitra, langsung melakukan tindakan penanggulangan dan pencegahan penyebaran penyakit mematikan itu.
Bersama pihak pemerintah setempat, dalam hal ini pemerintah Kelurahan Tosuraya, petugas fogging dari Dinkes langsung melakukan fogging pada wilayah yang berada di radius 100 meter dari titik ditemukannya kasus DBD, Kamis (17/1/2013). Bahkan beberapa warga yang berada disekitar lokasi rumah korban, langsung kerja bakti membersihkan lingkungannya.
Seperti diketahui, dari data yang diperoleh di Dinkes Mitra, dua kasus DBD tersebut dialami oleh dua orang bocah, satunya bernama Juverdy Sigarlaki (8) warga Kelurahan Tosuraya, Lingkungan II, Kecamatan Ratahan. Satunya lagi adalah warga Siliaan Raya, namun identitasnya belum diketahui. “Informasi yang kami peroleh, hanya disebutkan dua kasus, yakni di Tosuraya dan Siliaan. Yang di Tusuraya, adalah anak dari rekan kami yang tugas di sini, sedangkan yang di Siliaan Identitasnya belum kami peroleh,” ujar sumber di Dinkes.
Roy Sigarlaki, ayah dari Juverdy Sigarlaki (8), satu diantara korban DBD itu, ketika diwawancarai Tribun Manado, mengatakan anaknya tersebut sudah sembuh. “Ia memang dia kena DBD, tapi sudah sembuh. Napa dia da barmain ini,” ujar Sigarlaki sambil menunjuk anaknya yang sudah sembuh dari DBD.
Diceritakannya, bahwa pada Rabu (9/1) lalu, anakanya sempat mengalami demam, dia bersama istri kemudian membawa anak mereka ke Puskesmas Ratahan. Beberapa hari kemudian, demamnya makin menjadi, sehingga mereka kembali membawanya ke Puskesmas. “Dari hasil diagnose, dokter merekomendasikan untuk segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat, agar mendapat penanganan serius, karena katanya sudah positif DBD. Mendengar penjelasan dokter, kami langsung membawahnya ke RS Budi Setia, Langoan,” tuturnya.
Hampir sepekan dirawat di RS Budi Setia, anak mereka itu, berhasil sembuh dan sudah bisa pulang pada Senin (14/1). “Dari penjelasan dokter, jika merujuk pada masa inkubasi yang dua pekan, kemungkinan besar, anak ini terkena firus DBD di luar Ratahan, karena dua pecan lalu, kami berada di luar Ratahan,” kata Sigarlaki.
Yull, seorang tetangga Sigarlaki, ketika diwawancarai mengaku was-was dan kuatir dengan bahaya DBD, makanya ia langsung membersihkan lingkungan sekitarnya. “Tadi dorang so fogging pa torang, mar tetap waspada no, makanya somo kase bersih ini lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Mitra, dr Lily Mawaty, ketika diwawancarai di ruang kerjanya mengatakan, penanganan terhadap penyebaran kasus DBD tersebut, saat ini tengah dilakukan oleh tim Pencegahan, Pemberantasan dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes. “Hari ini mereka melakukan fogging di Tosuraya, besok nanti ke Siliaan,” kata Mawati.
Menurut dia, dinkes sendiri sebtulanya telah menyurat ke kecamatan-kecamatan, terkait kewaspadaan dini bahaya nyamuk DBD. “Camat serta Lurah dan Hukum Tua, telah dihimbau untuk menggerakan warganya melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan, sebab pada bulan Januari biasanya masa rawan, karena pada November dan Desember adalah musim penghujan,” jelasnya.
Humbauan untuk melakukan 3 M + yakni Menutup, Menguras, Mengubur (3M), plus pemasangan Kulambu, Obat Nyamuk Semprot, Oles dan Bakar, terus dilakukan. “Himbauan terus kami lakukan, namun semuanya tergantung dari warga sendiri,” ujarnya.