Sampah
Sampah tak Terangkut dengan Alasan Mengada-Ada
Pasalnya, sejak Desember 2012 hingga sekarang, sampah kantor menumpuk dan tidak diangkut truk pengangkut sampah. "
Penulis: Fransiska_Noel | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- Dianggap tidak profesional, Jemmy, salah satu penanggung jawab bagian umum salah satu kantor service dealer kendaraan ternama yang berada di jalan raya Kombos mengeluhkan kinerja Dinas Kebersihan kota Manado.
Pasalnya, sejak Desember 2012 hingga sekarang, sampah kantor menumpuk dan tidak diangkut truk pengangkut sampah. "Padahal kantor bayar pajak retribusi sampah yang tidak kecil," keluhnya.
Menurut Jemmy, sebelumnya sempat ada oknum yang mengaku dari Dinas Kebersihan kota Manado menyatakan sudah ada deal dengan penanggung jawab kantor sebelumnya kalau pihaknya akan menerima pembayaran sebesar satu juta rupiah setiap bulan sebagai biaya angkut sampah, dengan aturan bahwa sampah diangkut seminggu sekali atau sebanyak lima kali dalam sebulan.
"Mungkin deal itu terjadi dengan penanggung jawab sebelum saya, tapi kenyataannya tidak ada hitam di atas putih," ujarnya.
Sempat sebelumnya, diakui Jemmy oknum bersangkutan sempat menagih uang sampah sebesar satu juta rupiah padahal truk hanya angkut sampah sebanyak tiga kali. "Hanya tiga minggu sampah diangkut, malah diminta tetap dibayar satu juta rupiah, ini kan namanya pemerasan," keluhnya.
Selain itu, menurut Jemmy oknum bersangkutan juga memberi alasan mengada-ada kalau jalur jalan raya Kombos-Manado tidak dilalui kendaraan truk pengangkut sampah. "Jadi seolah-olah, kami harus bergantung pada mereka dalam urusan angkut sampah ini," ungkapnya.
Kondisi ini diakui Jemmy cukup menyulitkan bagi kantor tempatnya bekerja. "Mengingat di bulan-bulan ini jumlah kendaraan yang service membludak, artinya produksi sampah kami juga tinggi, jika tidak terangkut maka akan menjadi masalah," tuturnya.
Dirinya berharap akan ada perhatian serius dari Dinas Kebersihan khususnya untuk penanganan sampah kantor. "Setahu saya setiap tahun kantor sudah bayar retribusi sampah, berarti kami juga punya hak untuk sampah diangkut truk pengangkut sampah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan kota Manado, Juliese Oehlers, kepada Tribun Manado, Rabu (16/1) mengaku menyayangkan masih menemukan keluhan-keluhan seperti ini.
"Karena sudah jelas, perusahaan sudah bayar pajak retribusi sampah setiap tahun, artinya mereka punya hak untuk sampahnya diangkut," tegasnya.
Hanya memang, menurutnya sesuai peraturan yang ada, setiap perusahaan yang juga adalah penyumbang sampah terbesar dimintakan untuk memiliki pengolahan dan pemilahan sampah sendiri.
Terkait adanya deal-deal tertentu antara pihak perusahaan dengan sopir truk pengangkut sampah, dirinya menegaskan itu semua diluar kewenangan Dinas Kebersihan Kota Manado. "Itu urusan antara pihak perusahaan dengan sopir truk. Dinas Kebersihan tidak tahu menahu soal itu," tutur Oehlers.
Akan tetapi dirinya membantah dengan tegas jika dikatakan tidak ada truk pengangkut sampah yang lewat di jalur Kombos. "Saya pastikan itu tidak benar. Truk pengangkut sampah selalu lewat di jalur itu setiap hari, karena saya yang pantau langsung," tegasnya.
Menurutnya, tanpa ada deal khusus antara perusahaan dengan sopir penangkut sampah pun sebenarnya sampah harus diangkut setiap hari. "Karena truk selalu lewat disitu setiap hari," terangnya.
Oehlers meminta, baik warga atau perusahaan yang merasa menemukan masalah-masalah seperti ini agar langsung menghubungi dirinya di nomor +6281356321059. "Nomor saya ini selalu aktif, kapanpun bisa dihubungi," tandasnya.