Pilkada Minahasa
Anggota KPU Minahasa Diingatkan Tak Bawa Kendaraan
Pengamanan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa saat rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara semakin diperketat.
Kawat duri dipasang melingkari kantor KPU Minahasa dan sekitar 500 anggota polisi akan ditempatkan dilokasi tersebut. Selain itu mobil anti huru-hara, water canon, dan pemadam kebakaran juga akan bersiaga pada Senin (17/12).
Suasana di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa pada Minggu (16/12) terlihat berbeda. Kawat duri milik polisi dipasang mengelilingi sebagian kantor tersebut.
Berdasarkan pantauan Tribun Manado, kawat duri itu dibentangkan mulai dari pintu masuk utama kantor KPU Minahasa sampai ke pintu samping dekat gudang penyimpanan logistik pemilukada. Bentangan kawat duri ini mencapai sekitar 100 meter.
Bentangan kawat duri ini menarik perhatian pengguna jalan yang melintas. Beberapa warga bahkan sempat berhenti untuk bertanya kenapa ada kawat duri yang dipasang.
"Apakah ada kerusuhan sehingga harus memasang kawat duri seperti ini?" Tanya seorang warga.
Kapolres Minahasa melalui Kepala Bagian Operasi, Kompol Revly Kaunang saat diwawancarai Tribun Manado mengatakan, pemasangan kawat duri ini adalah bagian dari prosedur pengamanan yang dilakukan pada pleno rekapitulasi suara pemilukada.
"(Pemasangan kawat duri) ini adalah bagian dari prosedur tetap dalam pengamanan. Kawat duri ini hanya bagian dari langkah pengamanan," ujarnya.
Ditanya terkait jumlah anggota polisi yang akan disiagakan pada kegiatan rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara di kantor KPU Minahasa, Senin (17/12) mendatang, Kaunang menjelaskan, total pasukan yang disiagakan mencapai sekitar 1.000 orang. Jumlah ini hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan pengamanan saat tahapan pemungutan suara.
Kendati demikian dirinya menjelaskan, semua pasukan ini tidak akan ditempatkan di kantor KPU Minahasa. Menurutnya, sekitar 500 personil akan bersiaga di kantor KPU Minahasa dan sebagian akan bersiaga dan akan diturunkan jika dibutuhkan.
"Polres Minahasa mendapat dukungan dari Polres Bitung, Minut, dan Tomohon. Jika dibutuhkan maka pasukan dari tiga polres tersebut akan langsung diturunkan," ujarnya.
Selain menyiagakan anggota polisi, Polres Minahasa juga mendapat bantuan mobil pengendali massa dari Polda Sulut. Sebuah mobil water cannon dan sebuah mobil pengendali masa akan bersiaga didepan kantor KPU Minahasa.
Ketua KPU Minahasa, Meidy Tinangon menjelaskan, saat ini pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi suara pada 22 kecamatan telah selesai. Dirinya bahkan menjelaskan semua hasil tersebut telah dikumpulkan di kantor KPU Minahasa sejak Sabtu (15/12).
Dirinya menjelaskan, jika tidak ada halangan maka rapat pleno di kantor KPU Minahasa ini akan dimulai pukul 10.00 Wita. Menurutnya yang bisa hadir dalam kegiatan tersebut adalah saksi semua pasangan calon, anggota KPU Sulut dan Minahasa, Bawaslu Sulut, Panwaslukada Minahasa, dan anggota PPK.
"Sesuai mekanisme yang akan dilaksanakan, hasil pleno pada tingkat PPK akan direkapitulasi. Dari hasil ini akan dibahas dalam pleno KPU Minahasa apakah sudah memenuhi syarat sebagai pemenang sekaligus untuk melihat apakah pemenang bisa ditentukan dalam satu putaran atau harus melalui dua putaran," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, hasil pembahasan itu nantinya akan dibuatkan surat keputusan KPU terkait pasangan yang memperoleh suara terbanyak. Hasil ini akan dipublikasikan pada masyarakat.