Unjuk Rasa
Petani Berdemo di Luar Pagar PT Cargill
Panas terik matahari, tak menghalangi semangat petani kopra di Minahasa Selatan.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Panas terik matahari, tak menghalangi semangat petani kopra di Minahasa Selatan melakukan aksi damai di PT. Cargill, Selasa (6/11/2012).
Aksi tersebut dilakukan, usai melakukan aksi damai di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)."Mereka datang dengan keikhlasan, dan keinginan pribadi, karena ini menyangkut kehidupan," jelas Dolfie Mangindaan seorang pedemo.
Sampai di depan kantor PT Cargill, pintu masuk perusahaan sudah ditutup, dan dijaga ketat oleh petugas baik dari Polres maupun petugas pengamanan dari PT Cargill.
Pedemo yang ingin masuk, tidak diizinkan, terpaksa orasi dilakukan di luar pintu masuk, sementara di dalam ada pihak PT Cargill, pemerintah kecamatan, dan kepolisian yang berdiri menyaksikan orasi.
Pedemo meminta, agar PT Cargill yang notabene berada di Minsel, dan mengambil sebagian besar hasil kopra Minsel untuk diolah, bertanggungjawab atas anjloknya harga kopra di Minsel.
"Kami minta, PT Cargill yang pada awalnya berjanji untuk menyejahterakan petani kelapa dan kopra, untuk betanggungjawab atas anjloknya harga kopra yang otomatis membuat masyarakat petani kelapa dan kopra menjerit," jelas Dolfie Mangindaan koordinator Pedemo.
Ia menambahkan, turunnya harga diakibatkan adanya permainan dari kontraktor dengan pihak perusahaan."Kontraktor ambil di petani Rp 3,800 per kilogram, dan mereka jual ke perusahaan sekitar Rp 4,400, nah itu kan jelas membuat petani menderita, sementara mereka meraup keuntungan yang banyak," jelas dia.
Sementara itu Robby Sangkoy, pedemo yang turut menyuarakan aspirasi masyarakat mengatakan, jika keberadaan PT Cargill memang tidak mampu menyejahterakan petani kopra, maka sama tak berguna keberadaannya.
"Lebih baik, jika perusahaan ini ditutup saja, karena tidak ada pengaruhnya, bahkan membuat petani merugi, padahal saat datang pertama mereka sudah berjanji sanggup menyejahterakan petani kelapa," jelas dia.
Namun perusahaan masih beralasan, menggunakan mesin perusahaan yang terdahulu masuk."Nah sekarang sudah ada yang baru, tapi harganya tidak dinaikkan, itu artinya perusahaan membohongi petani kopra," tegasnya.
Sementara itu Lindung Samosir Plant Manager PT Cargill Amurang yang akhirnya keluar menemui pedemo mengatakan, pembelian yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur."Harganya sudah mengikuti harga minyak dunia, jadi kami tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya.
Namun permintaan dan aspirasi dari petani kopra tersebut, sudah diterima dan akan disampaikan kepada pimpinan di pusat."Ya kami akan tindaklanjuti, dengan melakukan koordinasi bersama pimpinan pusat kami," jelas Sanican pimpinan yang lainnya.
Pemerintah kecamatan Amurang Barat menyatakan, bahwa mereka melakukan fasilitasi pihak PT Cargill dan petani yang datang berdemo."Sebenarnya pimpinan perusahaan tidak mau menemui, namun kami dan kapolsek meminta untuk menemui, akhirnya mereka mau, kami hanya fasilitasi saja," jelasnya.
Ia menambahkan, pihak perusahaan sudah memberikan akses, petani kopra untuk menjual langsung kopra mereka ke perusahaan."Mereka tadi bilang, petani kopra silahkan bawa langsung kopla mereka ke perusahaan, dan akan dibayar dengan harga yang berlaku," ucap dia.
Tak mendapat jawaban pasti, pedemo akhirnya membubarkan diri, namun mengancam akan kembali lagi berdemo dengan masa yang lebih banyak, jika dalam waktu seminggu, harga tetap anjlok."Kalau harganya masih rendah, kami akan kembali lagi minggu depan," ucapnya.