Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BBM

Sopir Keluhkan Kelangkaan Solar

Sejumlah sopir kendaraan bermotor yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar,

Editor: Andrew_Pattymahu


Laporan Wartawan Tribun Manado Robin Tanauma

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sejumlah sopir kendaraan bermotor yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar, mengeluhkan akan kelangkaan Solar yang terjadi di semua SPBU. Kelangkaan membuat antrian panjang bahkan sampai berjam-jam harus menunggu untuk dapat Solar.

Namun, parahnya lagi, ketika sopir sudah mengeluh mengantri, justru tiba giliran atau tinggal beberapa kendaraan lagi untuk mengisi Solar, ternyata pihak SPBU mengatakan Solar sudah habis dan baiknya kembali mengantri besok harinya lagi. Itulah yang membuat sebagian sopir ini tambah mengeluh.

Andri sebagai sopir dan pengangkut jasa dengan kendaraan truknya, mengakui alami kerugian waktu dan rugi pemasukan.

"Tiap hari bisa sampai beberapa ret (jalur) mengantar barang, namun sebulan terakhir sedikit alami penurunan, yah karena terlalu lama waktu habis antri solar," ujarnya pada Tribun Manado, Minggu (23/9)

Sama halnya dengan Andri, pengakuan Agus Mantiri ketika diwawancarai Tribun Manado, saat mengantri Solar, Agus mengaku kesulitan dengan antrian yang sudah sering terjadi.

"Siksa skali ba antri begini, apalagi ini hari Minggu, bukannya dipakai untuk istirahat, tapi untuk antri isi bahan bakar. Biasanya dua sampai tiga hari kita isi Solar, kalau isi penuh tangki berkisar Rp 350 - 400 ribu," ujar Agus

Ia mengakui, sebelumnya memang mengisi solar ada antrian juga, namun tidak separah dan selama saat ini, apalagi ia pernah mengalami saat sudah antri lama, tiba-tiba pihak SPBU mengatakan sudah habis Solar.

"Mau bagaimana lagi, kalau so antri lama, kemudian solar habis, sementara bahan bakar di oto somo habis juga, dan di SPBU lain juga sama susahnya antri," ujarnya

Ia pun berharap, kalau memang Solar mau naik, agar pemerintah menaikkannya saja, jangan hanya buat isu-isu kemudian solar susah didapat dan justru lebih merugikan.

"Kalau mau naikkan harga, dinaikkan saja, tapi jangan sampai persulit sampai antri begini, jangan-jangan ada sesuatu hal hingga solar sulit didapat, baiknya Pertamina juga harus kasih inormasi, mungkin saja ada keterlambatan atau lainnya," jelasnya

Boyke Salainti, pengawas di SPBU Kairagi, mengaku untuk jatah Solar, pihaknya mendapatkan dari depot pertamina dengan 8 KL per hari.

"Solar yan masuk, semuanya kita salurkan saat itu juga, tidak ada penimbunan atau menahan jumlah Solar yang ada, justru kalau kita tahan, SPBU yang alami kerugian," jelas Boyke

Ia mengaku, untuk Solar saat ini, sudah langsung habis sampai siang atau sore hari saja, dan tidak bertahan sampai malam.

Agus Larate, pengawas SPBU Kolongan, mengatakan, antrian solar yang terjadi tidak juga diketahui penyebabnya, karena pada dasarnya pihak SPBU sudah menyalurkan sesuai dengan pengiriman dari depot pertamina yaitu 8 KL per hari.

"Mungkin saja, kendaraan dari luar sudah masuk di satu SPBU untuk mengantri, karena SPBU lainnya sudah tidak melayani pengisian Solar, karena sudah habis," ujar Larate.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved