Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bolaang Mongondow

Buang Bagian Insang dan Perut Ikan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) I Wayan Gede menyarankan warga

Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu

Laporan Wartawan Tribun Manado, Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMONG - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) I Wayan Gede menyarankan warga untuk tidak makan ikan yang ditemukan mati mendadak di pesisir pantai Desa Nonapan dan Poigar, Kecamatan Poigar.

Wayan mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji sampel ikan dan air dari Laboratorium Pangan Manado untuk mengetahui penyebab matinya ikan-ikan di daerah tersebut. "Sebaiknya warga tidak mengonsumsi ikan yang mati tersebut karena penyebabnya belum diketahui," ujar Wayan, Selasa (11/9/2012).

Namun, lanjut dia, jika masyarakat terpaksa mengonsumsi ikan tersebut, maka bagian insang dan perutnya dikeluarkan. Hanya saja, Wayan yakin warga di Nonapan dan Poigar akan memilih ikan segar untuk dikonsumsi. Hingga saat ini pun belum ada laporan warga yang keracunan.

Hal tersebut seperti diutarakan, Buang, warga Nonapan. "Kami juga takut untuk mengonsumsi ikan-ikan yang tiba-tiba mati tersebut. Kami juga jamin para nelayan tidak akan menjual ikan-ikan tersebut karena takut risikonya," ujar Buang.

Diketahui, ratusan hingga ribuan ikan mati di pesisir pantai yang berada di Nonapan Baru dan Poigar sejak Minggu (2/9/2012). Kejadian tersebut berlangsung sampai beberapa hari. Kejadian tersebut mereda pada Jumat (7/9/2012). Belum diketahui penyebab matinya ratusan ikan tersebut.

Dugaan sementara DKP Bolmong, penyebab matinya ikan karena pengaruh gempa di Filipina. Alasanya, jika dilihat sekilas, tidak ada tanda-tanda ikan tersebut diracun atau dibom. Kendati membuat warga khawatir, aktivitas nelayan di wilayah tersebut tetap berlangsung seperti biasanya.

Matinya ikan-ikan tersebut mendapat perhatian dari beberapa organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa.
Gerakan Pemuda Cinta Tanah Lahir (Garputala), organisasi pemuda nonpemerinah di Bolmong, mengharapkan pemerintah serius dalam menyikapi matinya ribuan ikan yang berlangsung selama lima hari di Nonapan Baru dan Poigar, Kecamatan Poigar.

Ketua Garputala, Adriadi Paputungan, mengaku khawatir, matinya ikan-ikan tersebut terjadi karena biota laut di pesisir pantai tersebut telah terganggu. "Pemerintah harus serius menyikapi masalah ini demi kepentingan warga juga," ujar Adri.

Senada, Ketua Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bolmong Mendhy Paputungan mengatakan pemerintah harus menelusuri masalah tersebut karena ada kegiatan penambangan besi di dekat matinya ikan-ikan tersebut.

"Di sepanjang areal pantai, mulai dari Lolak sampai Poigar yang di Minsel, ada dua perusahaan tambang pasir besi. Harus diteliti adanya kemungkinan kebocoran limbah dan kematian ikan akibat keracunan," kata dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved