Sekprov Sulut Warning 'Pemecatan' Sekwan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Komisi I bertemu dengan Sekprov Sulut Ir Siswa Rachmat Mokodongan. Dalam pertemuan yang bertajuk rapat kerja pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2011 antara Komisi I dan Kesekretariatan Provinsi Sulut, semua persoalan satu di antaranya kesejahteraan disampaikan para wakil rakyat, Selasa (4/9/2012).

Beberapa hal lain yang muncul dalam pertemuan tersebut seperti silpa yang terlalu banyak, kemudian keluhan soal infrastruktur sesuai aspirasi anggota dewan yang tak terealisasi. Tonny Kaunang bahkan mengatakan ada kepala SKPD yang mengatakan semua dana telah diplot dan dibatasi. Tonny Menilai hal ini menyalahi aturan, seharusnya dana dianggarkan sesuai dengan kebutuhan tak bisa diplot seenaknya. Anggota dewan juga menanyakan tentang realisasi pembangunan gedung DPRD Sulut, kemudian gairah wisatawan mancanegara yang lesu dilihat dari jumlah penerbangan manca ke Manado menurun. Kemudian kebutuhan mobil pengawalan Presiden terkait rencana pada tanggal 14 September 2012 nanti Presiden SBY akan menginap sehari di Manado sebelum menghadiri acara Sail Morotai, hingga persoalan aset dengan Gorontalo
Kenaikan Tunjangan Disambut Positif

Menanggapi hal ini, Sekretaris Provinsi Sulut, Ir Siswa Rachmat Mokodongan menyambut positif tentang kenaikan tunjangan dan ia memastikan terkait gaji legislator dalam sehari dua hari akan terbayar selain itu tentang SPPD akan terbayar dengan batas maksimal dua minggu. "Saya jamin akam beres, bila tidak Sekwan diganti," ujarnya dalam rapat tersebut.

Ia menilai soal kesejahteraan bagi anggota dewan merupakan hal yang wajar tapi jarang terungkap. "Memeperjuangkan aspirasi masyarakat wah mati kalau mati, tapi kalau memperjuangkan kesejahteraan sendiri, bapak ibu sekalian malu-malu," kata sekprov yang kemudian diiringi tawa anggota dewan.

"Satu kalimat saja, hak budgeter ada di bapak ibu sekalian, nah silakan, tentunya acuannya jelas mau berapa menurut aturan, kalau menyangkut perjalanan dinas berdasarkan trayek 2004-2005 itu bukan zamannya kalau obat itu sudah kedaluiwarsa, dulu waktu saya Bappeda di Bolmong tiap tahun berubah, harus berubah program tiap tahun naik, tergantung inflasi, harga hotel aja naik," imbuhnya.

Tentang pembangunan gedung DPRD rencana akan dibangun di wilayah Kayuwatu Kairagi dengan APBD 2013 berbanderol Rp 40 miliar. Lalu soal gairah wisata mancanegara yang menurun sekprov optimistis akan berubah, mengingat ada kebijakan baru. Lokasi perbaikan pesawat Lion Air yang awalnya akan berpindah ke Makassar kini berhasil diperoleh Manado dan berpusat di Bandara Sam Ratulangi. "Ini berkat putra daerah Pak Mangindaan selaku Menteri Perhubungan yang memperjuangkan, bahkan nantinya akan ada jalur pesawat Baltic Air rute luar negeri ke Indonesia akan berpusat di Manado," katanya.

Ke depan semua jalur penerbangan Baltic Air ke Indonesia dari mancanegara transit ke Manado kemudian ke seluruh Indonesia. Selain itu akan ada kapal pesiar juga melalui rite Manado, Raja Ampat kemudian di lokasi wisata lainnya lalu kembali ke Manado atau Bunaken. "Ini adalah hal yang positif apalagi saat ini Kadis Pariwisata Sulut Suprianda Ruru adalah jebolan Kemenlu yang bertugas di Moskow semoga akan berubah," jelasnya.

Nanti juga akan ada gebrakan soal kepariwisataan seperti festival-festival yang dilakukan di luar negeri dan bisa mengundang jutaan wisman dan untuk Sulut disesuaikan dengan potensi daerah. Tentang mobil pengawalan presiden akan dibicarakan kembali karena ada aturan dana untuk pembelian kendaraan harus dikirim ke mabes TNI, meski sudah dikirim pengadaan sesuai dengan kebijakan dari pimpinan tertinggi TNI. Soal aset akan ada pembicaraan mengenai pengaturan, Pemprov Sulut dan Gorontalo akan duduk bersama membicarakan hal ini.