Proyek Pemerintah
Tidak Ada Papan Proyek Talud di Lembeh
Ketua Komisi A DPRD Kota Bitung Victor Tatanude terus-menerus melontarkan kritik pedasnya terhadap pembangunan infrastruktur yang ada di Kota Bitung.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
TRIBUNMANAD.CO.ID, BITUNG - Ketua Komisi A DPRD Kota Bitung Victor Tatanude terus-menerus melontarkan kritik pedasnya terhadap pembangunan infrastruktur yang ada di Kota Bitung.
Hal ini sebagaimana yang terjadi saat Rapat paripurna DPRD kota Bitung dalam rangka pembahasan tingkat I terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran 2012, Jumat (3/8).
Saat pembacaan pemandangan umum fraksi PDIP DPRD kota Bitung yang dibacakannya menyentil keberadaan pengerjaan proyek, seperti yang ada di Pulau Lembeh tahun 2012. "Proyek yang ada di Lembeh Amburadul, diantaranya kelanjutan pembangunan jalan lingkar Lembeh dan talud pemecah ombak di Kelurahan Kareko Kecamatan Lembeh Utara milik provinsi," kata Victor.
Dijelaskannya untuk proyek milik provinsi tersebut material yang digunakan asal-asalan, sehingga sebagian talud sudah mengalami kerusakan padahal baru dibangun. "Ini saya peroleh setelah melakukan kunjungan langsung dan laporan dari warga setempat," tambahnya.
Ia pun mendesak kepada pemko Bitung. agar pihak benar-benar malakukan pengawasan dilapangan agar proyek pengerjaannya sesuai dengan apa yang diharapkan. "Bagaimana masyarakat mau mengawasi jika papan proyek saja tidak ada," ujarnya.
Sementara itu wajah Wali kota Bitung Hanny Sondakh dan wakil walikota Max Lomban nampak tegang saat mendengarkan apa yang disampaikan oleh Tatanude. Wajah Sondakh tegang, sementara Lomban mencatat setiap detail yang dikatakan Tatanude. Sementara itu Albert Salipada (52) warga Kelurahan Kareko Kecamatan Lembeh Utara, menjelaskan proyek tersebut patut dipertanyakan.
"Bagaimana bisa proyek tidak ada papan proyek, desain dan konstruksi," kata Albert warga lingkungan 3 yang berdekatan langsung dengan lokasi pengerjaan proyek, saat bersua dengan wartawan di gedung DPRD Bitung, Jumat kemarin. Ia bahkan sependapat dengan Tatanude yang menilai proyek tersebut amburadul dan mewakili warga setempat tidak menyetuji jika pengerjaan seperti itu. "Harus jelas, ada papan proyek, desain dan konstruksi agar supaya pengerjaannya berjalan baik dan benar," tambahnya.
Ia mencontohkan amburadulnya pengerjaan proyek talud pemecah ombak tersebut, besi yang di cor harusnya ada ruang 3 cm dengan mal, besinya harus SNI dan lainnya. "Proyek talud tersebut berada disepanjang pantai Kareko mulai dari lingkungan 1 hingga 3 dan berhadapn langsung dengan kelurahan Makawidey," tandasnya.
Terpisah kepala dinas PU Kota Bitung saat dimintai keterangannya terkait kritik dan keluhan warga atas proyek di Lembeh, mengatakan saat ini proses pekerjaan proyek masih semantara berjalan jadi belum bisa disimpulkan amburadul. "Apa hanya karena tidak ada papan proyek sehingga proyek dinilai amburadul. Jangan hanya karena tidak ada papan kemudian proyek yang masih dalam tahap pengerjaan dinilai amburadul," kata Max Tambuwun.
Menurutnya terlalu dini untuk memberikan penilaian amburadul terhadap pengerjaan proyek fisik tersebut, mengingat proses pekerjaan masih sementara berlangsung. "Pekerjaan masih sementara berjalan hingga kini jadi jangan dulu dinilai," tandasnya