Perpustakaan Sekolah ini tanpa Plafon

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Anggota DPRD Minahasa yang melakukan pemantauan realisasi penggunaan dana APBD 2011 menemukan pekerjaan pembangunan perpustakaan yang terkesan asal-asalan.

Anggota tim tiga DPRD Minahasa, Dharma Palar saat diwawancarai Tribun Manado, Rabu (1/8/2012) menjelaskan, pihaknya menemukan pekerjaan pembangunan gedung perpustakaan yang asal-asalan di SD GMIM Kayuuwi, SD Inpres Tondegesan, dan sebuah SD lainnya di Kiawa.

Dirinya menjelaskan, pada sekolah-sekolah tersebut nampak pekerjaan dilakukan sangat tidak rapi. Dinding nampak tidak rata, serta bagian-bagian bangunan lainnya tidak rapi. Bahkan ada banguan yang bagian belakangnya tidak memiliki plafon. Instalasi listrik juga dibuat asal-asalan karena kabel nampak tergulung-gulung tidak karuan.

"Saat melihat bangunan tersebut, kesan yang langsung muncul adalah bangunan dikerjakan asal-asalan, seperti menggunakan tukang bangunan yang baru belajar. Ada juga (bangunan) yang tidak memiliki plafon," ujarnya.

Palar menjelaskan, temuan ini akan dipertanyakan pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Minahasa. Menurutnya, kalau perlu pihaknya akan mendesak Dikpora Minahasa memberikan teguran keras pada kontraktor pelaksana pekerjaan.

Kepala Dikpora Minahasa, Dennie Rompas menjelaskan, pihaknya akan menerima masukan dari anggota DPRD Minahasa. Namun menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima, pekerjaan pembangunan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan telah berjalan baik.

"Saya akan memeriksa kebenaran laporan ini. Jika memang ada pekerjaan yang dilakukan asal-asalan atau tidak sesuai bestek maka kami akan menegur kontraktor pelaksana pekerjaan. Kami akan memerintahkan mereka memasang plafon yang tidak dikerjakan," ujarnya