Pertambangan
Noldy Harap Pertamina Tetap Bantu
Bos-bos sudah datang melihat kondisi saya, tapi tidak tahu apakah seluruh biaya perawatan nanti akan mereka tanggung.
Penulis: |
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON—Noldy Losu (37), warga Kelurahan Pangolombian,
Kecamatan Tomohon Selatan, kini harus menjalani perawatan serius di Rumah Sakit
Bethesda setelah kaki kirinya mengalami cedera (melepuh), akibat terendam air
panas, di lokasi pengeboran sumur PT Pertamina Gheotermal Energy (PGE) Area Lahendong, Sabtu (16/6) lalu.
Karyawan
outsourching yang sudah setahun terakhir bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
itu, hanya bisa terbaring di tempat tidur, tak lagi mampu melangkahkan kaki
(kirinya) seperti biasanya.
“Bos-bos sudah datang melihat kondisi saya, tapi tidak tahu apakah seluruh biaya perawatan nanti akan mereka tanggung. Mereka hanya berpesan jika ada keperluan di telepon saja,” ujarnya, kemarin.
Ia mengaku
tak mampu menghindari musibah tersebut, sebab sangat serius melakukan pekerjaan
pengecatan pada kepala sumur.
“Saya sedang asyik mengecat di lokasi pengeboran,
tanpa disadari, kaki saya sudah masuk ke lubang yang didalamnya berisi aer
panas. Sekitar 50 Cm dalamnya,” kata pria yang biasa menangani pekerjaan teknis
seperti pipa bocor.
Paulus
Sembel, Ketua Komisi A DPRD Kota Tomohon menilai adanya musibah itu
mengindikasikan perusahaan lalai dalam hal keselamat pekerja.
“Sudah jelas untuk masalah keselamatan pekerja, mereka tidak profesional, sehingga pekerja disaat bekerja tidak safety karena kurang didukung peralatan yang memadai yang dapat menjamin keselamat mereka,” kata pria yang membidangi Hukum dan HAM dilembaga wakil raykat itu.
“Warga di area pengeboran jangan tinggal diam
dengan masalah ini, jangan nanti musibah yang sama menimpa keluarga mereka baru
mau bersikap. Pekerja yang kena musibah seharusnya disantuni, bahkan jika cacat
permanen maka mereka harus diberi jaminan hidup,” tegasnya.