Pertambangan
Pariwisata Pulau Bangka Terancam Penambangan Bijih Besi
Kekayaan alam itu tertidur perut bumi Pulau Bangka, telah berpuluh tahun lamanya diincar, berbagai perusahaan.
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Perairan laut di Minahasa Utara (Minut) merupakan surga bagi para pelancong mancanegara.
Biru laut, hamparan pasir putih, dan pulau karang menjadi pemandangan keindahan pulau Bangka, pulau yang terletak di Kecamatan Likupang Barat, Minut.
Pulau yang luasnya 4800 haktare, bernaung sejumlah resort tempat berkunjung para turis mancanegara. Lokasi resort tersebar di pesisir pantai.
Turis dari berbagai negara datang lebih ingin menikmati keindahan bawah laut. Tiap resort menyediakan layanan menyelam bagi penikmat olahraga bawah air itu.
Setidaknya ada puluhan spot penyelaman di sekitar Pulau Bangka, selain Pulau Bangka, ada lagi pulau Gangga, Talise, Lihaga, Tandila, dan Kinabutan membentuk hamparran pulau dengan sebaran spot penyelaman. Bisa di bilang lokasi kepulauan itu, merupakan surga bagi para divers.
Di Pulau Bangka berdiri sejumlah desa, yakni Kahuku, Sabora, Lihunu, Sahawung, dan Libas. Namun belakangan ini, keindahan pulau mulai terusik. Investor dari Cina, melalui PT Mikgro Metal Perdana (MMP) berniat mengeksploitasi bijih besi.
Kekayaan alam itu tertidur perut bumi Pulau Bangka, telah berpuluh tahun lamanya diincar, berbagai perusahaan.
Meski belum sampai pada tahap, eksploitasi, namun langkah ke sana, bukan tanpa kesempatan. PT MMP, mendapat izin eksplorasi dari Bupati Minut Drs Sompie Singal MBA.
Pro kontra pun terjadi, ada warga yang menolak dan ada yang mendukung. Namun hal itu tak membendung, PT MMP menggali perut bumi pulau bangka, untuk memperoleh sampel bijih besi.
Proses penggalian sampel, bisa dikatakan menjadi tolak ukur melanjutkan ke tahap eksploitasi. Bila terealisasi, PT MMP pun berkesempatan mengeruk kekayaan alam itu.
Tribun Manado pun berkesempatan menelusuri lokasi penggalian sampel di Desa Kahuku. Tempat penggalian tersebar di perbukitan pulau bangka.
Secara umum lokasi itu terdiri dari tanah merah berbatu, yang ditumbuhi ilalang. Terik matahari terasa lebih menyengat, karena kurangnya pepohonan, namun ada warga yang bilang panas terik juga dipengaruhi kandungan material yang diduga melimpah di perut bumi.
Sudah beberapa bulan belakangan ini, PT MMP menyewa ahli bor, menggali di beberapa tempat dilakukan berpindah-pindah.
Bulan ini, ada tiga lokasi pengeboran. Satu di antaranya, di Desa Kahuku, Jaga V. Lokasinya tak jauh dari pemukiman warga. Kira-kira berjalan memakan waktu kurang dari setengah jam.
Tiba di lokasi di atas bukit, suara bising mesin bor terdengar memekakan telinga. Beberapa teknisi, tengah menangani mesin pengeboran. Siang itu, Mamat Operator mesin bor, mengungkapkan, kedalaman lubang telah mencapai 62 meter, dan kemungkinan akan terus bertambah, mencari sampel bijih besi.