Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BBM

Kadisperindag Minahasa : Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil

Jendry Paendong meminta Pemkab Minahasa segera melakukan operasi pasar.

Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Lucky Kawengian

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Ketua Dewan Pimpinan Cabang GAMKI Minahasa, Jendry Paendong meminta Pemkab Minahasa segera melakukan operasi pasar untuk mengecek harga barang di pasaran.

Permintaan ini disampaikan Paendong berdasarkan fenomena kenaikan harga beberapa barang dan kebutuhan pokok saat pemerintah pusat berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa hari lalu. Menurutnya, Pemkab Minahasa melalui dinas terkait harus mengambil langkah tegas karena masyarakat akan dirugikan jika ada pedagang yang menaikkan harga secara sepihak.

"Kami melihat pada akhir Maret pedagang mulai menaikkan harga barang dan beberapa kebutuhan pokok. Mereka berkilah kenaikan harga itu dikarenakan rencana kenaikan BBM. Namun harga BBM tidak jadi naik sehingga harga harus tetap normal," ujarnya saat diwawancarai Tribun Manado, Selasa (2/4/2012).

Dirinya menambahkan, operasi pasar harus dilakukan pada supermarket dan pasar tradisional di Minahasa. Menurutnya, pemerintah harus bisa melindungi masyarakat karena kenaikan harga ini hanya menguntungkan segelitir pihak, namun merugikan masyarakat yang lebih banyak.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Minahasa, Hangky Kolamban mengatakan, pihaknya telah melakukan operasi pasar di beberapa titik seperti Pasar Tondano. Menurutnya, dari pantauan tersebut, harga kebutuhan pokok tetap stabil. Menurutnya memang ada kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti beras, cabai, dan tomat. Namun kenaikan harga tersebut bukan karena dampak rencana kenaikan harga BBM, melainkan karena terjadi kekurangan persediaan.

"Kami telah melakukan pemeriksaan harga barang di Pasar Tondano, dan hasilnya harga tetap stabil. Kami tetap melakukan pengawasan pada harga barang dipasaran. Masyarakat bisa melapor jika ada pedagang yang secara sengaja menaikan harga barang secara sepihak dengan alasan kenaikan harga BBM," ujarnya.

Kenaikan harga di pasaran paling terasa pada komoditas cabai dan tomat. Khusus untuk cabai, harga bumbu masak ini telah menyentuh harga sekitar Rp 45 ribu perkilogram dalam beberapa pekan terakhir. Harga ini sangat tinggi karena harga normal cabai hanya berkisar Rp 10 ribu perkilogram. (luc)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved