Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada DKI

Gaya Unik Berpakaian Enam Pasang Gubernur DKI Jakarta

Enam pasang calon, dengan lima gaya berpakaian.

Editor:
Gaya Unik Berpakaian Enam Pasang Gubernur DKI Jakarta - cagub_dki_golkarJPG.JPG
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Calon Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Partai Golkar, Alex Noerdin (kiri) dan Nono Sampono (kanan) berpose bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah), Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS) Denny Tewu (dua kiri), dan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa (dua kanan) dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Kamis (8/3/2012). Partai Golkar yang berkoalisi dengan PPP dan PDS mengusung pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono untuk maju dalam pilkada DKI Jakarta pada bulan Juli 2012.
Gaya Unik Berpakaian Enam Pasang Gubernur DKI Jakarta - cagub_dki_pdi.JPG
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES J
Gaya Unik Berpakaian Enam Pasang Gubernur DKI Jakarta - cagub_dki_nur_wahid.JPG
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Gaya Unik Berpakaian Enam Pasang Gubernur DKI Jakarta - cagub_dki_foke.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pakaian bukan hanya berfungsi melindungi, membuat nyaman, atau membuat tubuh menjadi lebih sedap dipandang mata, melainkan juga bertujuan mempertegas karakter dan ekspresi orang yang memakainya.

Tak heran, enam pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah memilih gaya pakaian berbeda-beda untuk memikat hati warga Jakarta saat mendaftarkan diri di Kantor Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta. Enam pasang calon, dengan lima gaya berpakaian.

Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera, misalnya, memakai kemeja partai bewarna putih dengan kerah kombinasi warna hitam, sedangkan pasangannya, Didik J Rachbini, memakai pakaian safari warna biru yang dikeluarkan.

”Baju dibiarkan di luar celana karena ingin menampilkan kesan santai, bebas bergerak, dan siap bekerja,” ujar Didik.

Calon gubernur Fauzi Bowo yang berduet dengan Nachrowi Ramli yang diusung Partai Demokrat dan tujuh partai lainnya datang memakai pakaian lain, bergaya Betawi. Setelan koko, peci, dan cukin motif kotak tersampir di leher. Gaya pakaiannya senada dengan pasangan Hendardji Soepandji dan Achmad Riza Patria.

”Saya datang untuk memimpin Jakarta, maka saya menghargai budaya warga asli Jakarta, yakni masyarakat Betawi,” kata Hendardji.

Lain lagi dengan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra. Keduanya memakai kemeja lengan panjang motif kotak warna merah biru. Lengannya digulung, bajunya dikeluarkan.

Menurut Basuki, baju itu disiapkan Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo. Pesannya, ”Kami siap-siap bekerja dan berkeringat, bukan maju jadi pejabat, tetapi bekerja buat warga Jakarta,” ucap Basuki.

Sementara itu, pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono yang diusung Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Damai Sejahtera memilih mengenakan baju batik.

Ketua tim sukses Alex-Nono, Ade Komarudin, punya alasan lain lagi. Menurut dia, Jakarta itu miniatur Indonesia. Sebab itu, Alex-Nono memilih batik. ”Batik lengan pendek dipilih sebagai tanda siap kerja keras,” katanya.

Pasangan Faisal Basri dan Biem Benjamin yang maju dari jalur perseorangan punya gaya lain lagi. Mereka memakai kemeja lengan panjang warna putih, celana hitam. Lengannya pun digulung.

Menurut Faisal, kemeja putih sengaja dipilih karena mereka ingin memulai sesuatu dengan bersih, niat yang tulus, dan ingin memperjuangkan pemerintahan yang bersih. ”Kami juga menyingsingkan lengan baju untuk bekerja,” tambahnya. (kompas)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved