Pertambangan
PT MSM Ambil Sampel di Tiga Desa
Geliat PT Maeres Soputan Minning (MSM) membuka lokasi tambang emas baru di Minahasa Utara (Minut) mulai terlihat.
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Geliat PT Maeres Soputan Minning (MSM) membuka lokasi tambang emas baru di Minahasa Utara (Minut) mulai terlihat.
Sejak pertengahan tahun lalu, PT MSM telah melakukan eksplorasi sedikitnya di tiga desa di Kecamatan Talawaan dan Wori. Ketiga Desa itu yakni, Desa Warisa, Kampung Baru (Talawaan), dan Desa Ponto (Wori).
Menurut Stevly Dotu, warga Desa Warisa, para pekerja telah seminggu melakukan penggalian sampel tanah di wilayah perkebunan warga. Sejauh ini, katanya tidak ada penolakan dari warga, pasalnya PT MSM sebagian besar mempekerjakan warga untuk penggalian "Sudah seminggu. Sampel dengan karung‑karung di bawa pakai mobil ke Tokatindung (lokasi pusat tambang MSM), apa maksudnya ini?" tutur Dotu.
Dotu mengatakan, lokasi penggalian tak jauh dari hutan lindung Sineksek. "Dari situ, sudah tidak jauh lagi hutan lindung," ujarnya.
Dari pantauan Tribun Manado, lokasi penggalian penggalian di Desa Warisa, konturnya berbukit. Memasuki lokasi sudah ada alat berat menanti. Terlihat juga batang dan mata bor dari baja.
Lokasi penggalian berada di puncak bukit. Kira‑kira jaraknya 100 meter dari jalan utama. Di lokasi itu terlihat lima pekerja tengah menangani mesin bor yang berbentuk mobil mirip tank.
Setidaknya sudah ada dua lubang tergali, namun batang dan mata bor belum terpasang dan masih tersusun rapi di samping lubang.
Menurut salah seorang teknisi alat bor, sudah seminggu, melakukan penggalian, "Sebelumnya sudah ada sampel dibawa," katanya.
Seorang warga Kampung Baru sebut saja bernama Ratna menungkapkan, di desanya, PT MSM sudah sejak November tahun lalu, melakukan penggalian sampel. Ratna menolak bila, nantinya desanya dijadikan tambang emas."Mau dikemanakan limbah? Jangan beking bahaya, kalau tidak mencemari lingkungan tidak masalah. Kalau mencemari beking panyaki pa torang, nimau torang (jika mencemari bikin penyakit kepada warga, warga tidak mau)," tuturnya.
Ia memperoleh informasi, ada kandungan emas di lokasi kampung baru "Ada bacarita (bercerita) dengan korlap, sudah tiga bulan di sini. Dorang (mereka) bilang ada, tapi dalam, di sekitar 80 meter," paparnya. Lanjut Ratna, hampir tiap hari, mobil PT MSM membawa berkarung‑karung tanah.
Dari pantauan Tribun, berkali‑kali mobil semi truk putih, lalu lalang di Desa tersebut. Di Desa Kampung Baru, ada lebih dari satu titik pengambilan sampel. Tribun sempat mengunjungi bekas penggalian yang ditinggalkan, persis di tepi jalan besar.
Inyo Rumondor, Humas PT MSM membenarkan, PT MSM tengah melakukan ekplorasi wilayah baru di Minut. Menurutnya, wilayah yang dieksplorasi termasuk dalam kontrak karya dengan pemerintah RI sebesar 30 ribu hektar "PT MSM sebagai kontraktor pemerintah melakukan tahap eksplorasi sesuai dengan wilayah kontrak karya," ujar dia.
Kata dia, PT MSM masih mencari sampel, itu pun tahapan selanjutnya akan diserahkan ke pemerintah
"Ada lagi dua atau tiga tahapan yang harus dilalui, baru eksploitasi. Kalau ada (kandungan emas), PT MSM menyerahkan ke pemerintah untuk melanjutkan tahapannya. Kalau tidak ada (kandungan emas), PT MSM sudah rugi karena melakukan eksplorasi," sebutnya.
Terpisah, Camat Wori Steven Korengkeng mengatakan, dalam tahapan eksplorasi tersebut PT MSM, telah memberi kontribusi ke desa, "Mereka bicarakan dulu dengan masyarakat, kemudian ada juga kontribusi ke desa, bangun jalan, gereja, mesjid, sejauh ini tidak ada penolakan dari warga," tuturnya.
Senada yang diungkapkan Kapolsek Wori Iptu Fauzi, kata dia, 100 persen warga menerima langkah PT MSM melakukan eksplorasi. "Kalau kami hanya sebatas melakukan pengamanan wilayah hukum. Warga di Wori 100 persen tidak menolak," papar Kapolsek.