Laka Lantas
Kapolres: Korban Bus Palu-Manado 4 Orang
Jumlah korban yang meninggal dunia sampai dengan Senin dini hari ini sebanyak empat orang yakni Jemmy Leppa (55), warga Manado
Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO ‑ Kepala Polres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho, menyebutkan, jumlah korban kecelakaan tunggal akibat bus "Harvest" jurusan Palu‑Manado yang masuk jurang mencapai empat orang.
"Jumlah korban yang meninggal dunia sampai dengan Senin dini hari ini sebanyak empat orang yakni Jemmy Leppa (55), warga Manado, Sulawesi Utara, Refli Piter (30), warga Manado, Irma (30), warga Gorontalo, dan Agus (30), kernet bus," katanya per telepon, Senin pagi.
Menurut dia, satu dari empat korban tewas itu ditemukan dalam posisi terjepit di dalam bus, sehingga sempat menyulitkan tim penyelamat untuk mengevakuasi jenazahnya.
Kapolres menjelaskan, setelah polisi mengecek ulang, jumlah penumpang yang berada di dalam bus sebanyak 36 orang.
Namun yang tercatat dalam catatan pihak perusahaan sebanyak 31 orang, termasuk sopir dan kenek.
"Sementara penumpang yang tidak tercatat dalam manifes sebanyak lima orang, terdiri dari satu dewasa dan empat penumpang lainnya adalah anak‑anak, sehingga total penumpang yang ada dalam bus sebanyak 36 orang," kata orang pertama di Polres Parigi Moutong itu.
Dari 36 orang yang ada dalam bus itu, empat di antaranya dipastikan meninggal dunia, luka berat lima orang, dan selebihnya mengalami luka ringan.
Kapolres Hondawan menuturkan, kecelakaan tunggal itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 14.00 WITA.
Sang sopir bernama Sardin Makmur (44), warga Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Parigi Moutung itu menceritakan, pada saat melewati jalan menurun dan tikungan di kilometer 11‑12 arah Parigi, dirinya sempat mengerem dan kondisi jalan saat itu licin akibat hujan gerimis.
Namun, mobil terus meluncur ke arah jurang dan mesin bus mati, sehingga bus tidak bisa dibelokkan ke arah jalan.
Akibatnya, bus terjun masuk ke jurang dengan posisi miring ke kiri dan terdengar pada saat jatuh seperti bunyi ban meletus.
Posisi bus jatuh miring ke kiri lebih kurang 15 meter dari jalan dan rawan bisa terperosok lebih dalam lagi, kata Kapolres.
"Sopir dan penumpang yang selamat kini masih diperiksa oleh penyidik di Mapolres Parigi Moutong," kata mantan perwira menengah di Direktorat Lalu Lintas Polda Sulteng itu. (antara)
"Jumlah korban yang meninggal dunia sampai dengan Senin dini hari ini sebanyak empat orang yakni Jemmy Leppa (55), warga Manado, Sulawesi Utara, Refli Piter (30), warga Manado, Irma (30), warga Gorontalo, dan Agus (30), kernet bus," katanya per telepon, Senin pagi.
Menurut dia, satu dari empat korban tewas itu ditemukan dalam posisi terjepit di dalam bus, sehingga sempat menyulitkan tim penyelamat untuk mengevakuasi jenazahnya.
Kapolres menjelaskan, setelah polisi mengecek ulang, jumlah penumpang yang berada di dalam bus sebanyak 36 orang.
Namun yang tercatat dalam catatan pihak perusahaan sebanyak 31 orang, termasuk sopir dan kenek.
"Sementara penumpang yang tidak tercatat dalam manifes sebanyak lima orang, terdiri dari satu dewasa dan empat penumpang lainnya adalah anak‑anak, sehingga total penumpang yang ada dalam bus sebanyak 36 orang," kata orang pertama di Polres Parigi Moutong itu.
Dari 36 orang yang ada dalam bus itu, empat di antaranya dipastikan meninggal dunia, luka berat lima orang, dan selebihnya mengalami luka ringan.
Kapolres Hondawan menuturkan, kecelakaan tunggal itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 14.00 WITA.
Sang sopir bernama Sardin Makmur (44), warga Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Parigi Moutung itu menceritakan, pada saat melewati jalan menurun dan tikungan di kilometer 11‑12 arah Parigi, dirinya sempat mengerem dan kondisi jalan saat itu licin akibat hujan gerimis.
Namun, mobil terus meluncur ke arah jurang dan mesin bus mati, sehingga bus tidak bisa dibelokkan ke arah jalan.
Akibatnya, bus terjun masuk ke jurang dengan posisi miring ke kiri dan terdengar pada saat jatuh seperti bunyi ban meletus.
Posisi bus jatuh miring ke kiri lebih kurang 15 meter dari jalan dan rawan bisa terperosok lebih dalam lagi, kata Kapolres.
"Sopir dan penumpang yang selamat kini masih diperiksa oleh penyidik di Mapolres Parigi Moutong," kata mantan perwira menengah di Direktorat Lalu Lintas Polda Sulteng itu. (antara)