Pembunuhan di Pakowa
Helena Histeris Saksikan Tubuh Anaknya Terbujur Kaku
Helena Lumangkung (43) menangis histeris menyaksikan jenazah anaknya Marcelino Rotinsulu (16)
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Helena Lumangkung (43) menangis histeris menyaksikan jenazah anaknya Marcelino Rotinsulu (16) terbujur kaku di ruang pemulzaran Rumah Sakit Prof Kandou. Helena menangisi anaknya yang diduga menjadi korban pembunuhan. "Aduh kasian, kenapa jadi begini, aduh, bagaimana ini?" tangis Helena pilu meratap sedih.
Di ruang pemulzaran, belasan rekan korban, dan keluarga menunggui jenazah yang rencananya bakal diautopsi pagi ini. Ayah korban nampak lebih tabah, kendati begitu matanya nampak berkaca-kaca.
Korban diduga dianiaya hingga tewas oleh pemuda berinisial EP, warga Ranotana Weru, 18 Agustus dini hari, saat pesta kemerdekaan RI di Kelurahan Rike. Korban kehilangan banyak darah, setelah mendapat tiga luka tikaman di dada, rusuk dan pinggang.
Menurut seorang rekan korban, tak diketahui pasti latar belakang penyerangan tersebut "Dua - dua lagi duduk sama-sama, tiba-tiba sudah di serang," tutur pemuda rekan korban.