Walhi Sulut: Selamatkan Bunaken!

Pihaknya melihat berbagai faktor penyebab mulai dari kurangnya kesadaran masyarakat tentang pembuangan sampah ditempat yang benar, program pengendalian sampah dari Dewan Pengelolaan Taman Nasional Laut Bunaken (DPTNB) yang tidak senergi hingga sampah yang dibuang dari armada kapal antarpulau.

"Armada kapal antarpulau makin banyak sementara kondisi pelabuhan Manado seperti ini, kami juga curiga dengan pengelolaan sampah Armada kapal. Dimana mereka membuang sampahnya?" kata Edo kepada Tribun Manado, Selasa (20/7).

Dituturkannya perlu petugas partoli untuk pengendalian kawasan sampah disekitar teluk Bunaken. Edo pun mengakui masalah sampah di Bunaken bukan persoalan sepele sebab Bunaken adalah ikon dunia. Bukan hanya karena terumbu karangnya tetapi pontesi pariwisata andalan Sulawesi Utara yang harus dijaga dan dikembangkan. "Urusan sampah siapa yang bertangungjawab? Kita semua. Hanya memang jika pengelolaan lebih terstruktur dan tegas-jelas pastinya walaupun butuh proses persoalan sampah bisa diatasi," ungkap Edo.

Menurutnya lagi, rasa keprihatian pemerintah tidak dalam bentuk tindakan nyata sehingga secara kasat mata bisa dilihat program pengedalian sampah tidak jalan. Sampah yang terdampar di pesisir pantai Bunaken makin hari makin bertambah bukan berkurang. "Mari selamatkan Bunaken dan itu memang bukan hanya tugas pemerintah tetapi kita semua," ujarnya. (yudith)