Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Editorial

Lagu Gayus

LAGU Andai Aku Gayus Tambunan, karya Bona Paputungan, warga Gorontalo langsung populer meski awalnya hanya dipopulerkan lewat Youtube.

Editor:
LAGU Andai Aku Gayus Tambunan, karya Bona Paputungan, warga Gorontalo langsung populer meski awalnya hanya dipopulerkan lewat jaringan internet  Youtube. Nama Bona pun langsung melesat bak meteor.

Hits  Aku Gayus Tambunan, akan disusul dengan lagu senada berjudul Markus yang segera bisa dinikmati oleh publik karena mulai Jumat besok diupload di Youtube. Lagu terbaru yang dinyanyikan oleh Bona lengkap dengan klipnya ini berdurasi 4 menit lebih 26 detik.

Melihat mudahnya lagu Bona populer, tentu publik Indonesia akan teringat dengan lagu-lagu kritikan senada seperti lagu Hidup di Bui karya Koes Plus. Lagu seperti ini identik dengan musik dan nadanya yang harmonis serta enak didengar. Secara solois, lagu senada banyak dipopulerkan oleh antara lain  Iwan Fals dan Gombloh.  Tidak terhitung banyaknya lagu yang berisi kritikan, termasuk yang menyangkut alam yang banyak di pupulerkan Ebiet G Ade.

Banyak musisi menjadi terkenal karena mampu menyampaikan kritikan lewat lagu  di saat yang tepat. Seperti yang kini dilakukan Bona. Saat bangsa ini terperangah oleh terbongkarnya mafia pajak dan sepak terjang Gayus menembus benteng hukum, Bona menampilkan lagu sederhana berjudul Gayus dan  Markus.

Pertanyaannya? Apakah kritikan Koes Plus tentang kehidupan penjara saat mereka dipanjara masih relevan dengan kondisi para narapidana saat ini? Apakah lagu-lagu Iwan Fals yang berisi kritik sosial masih relevan sampai saat ini? Pertanyaannya masih relevan, hanya saja sedang tidak menjadi isu saat ini.

Lagu Gayus saat ini sesuai dengan moment sehingga mungkin saja begitu banyak orang yang tersindir oleh lagu tersebut.Tapi pasti sindiran tersebut akan kembali menjadi sabatas lagu jika apa yang dikritik oleh Bona tidak disikapi dengan upaya memberantas Gayus-gayus lain.

Bona sudah menyampaikan kritik lewat medianya sendiri, lagu. Tentu hal ini harus menjadi sebuah suara yang kuat untuk didengar oleh pemerintah, terutama oleh aparatur hukum. Tak cukup hanya dengan merasa tersindir, tetapi harus dilakukan tindakan nyata untuk menjawab sindiran tersebut.

Artinya, bangsa ini harus beruntung karena sepak terjang Gayus terbongkar. Jika tidak, tentu saja mafia pajak dan sogok sana-sini  untuk melangkahi hukum masih terus terjadi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved