Tarian Popotu
Tarian Popotu, Ceritakan Dampak dan Bahaya Sampah Plastik
Keduanya menggunakan baju serba hijau, dan memperagakan gerakan seakan hendak mengungsi.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua anak SDN Motolohu, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menari menggunakan sapu dan tempat sampah, Rabu (24/7/2019).
Keduanya menggunakan baju serba hijau, dan memperagakan gerakan seakan hendak mengungsi.
Ternyata tarian tersebut dinamakan Popotu.
Tarian ini berasal dari Provinsi Gorontalo namun terus dipertahankan oleh masyarakat Kabupaten Bolsel, secara turun temurun.
Secara harfiah tarian Popotu atau dalam bahasa Gorontalo diartikan sebagai Sampah.
Menceritakan perilaku manusia yang terbiasa membuang sampah sembarangan.
Bahkan di beberapa gerakannya memperlihatkan bagaimana manusia harus mengungsi, dikarenakan banjir yang berasal dari perilaku manusia itu sendiri.
Berita Populer:
TERTANGKAP Kamera Perut Buncit Puput Nastiti Tak Terelakkan saat Temani Ahok di Roosseno Award IX
Ini Jabatan Terakhir PNS yang Dipecat Karena Tidak Masuk Kantor Selama 58 Hari
Brigjen Roycke Harry Langie Jenderal Asli Manado, Punya Saudara Kembar, Aloysius Kenang Gigi Patah
Kedua anak yang membawakan tarian tersebut pun mendapatkan tepuk tangan dari Bupati Bolsel Iskandar Kamaru.
Kamaru menyebutkan jika masyarakat memang perlu diingatkan tentang bahaya dari sampah.
"Apalagi sampah yang dibuang ke laut. Itu sangat berbahaya," ujarnya.
Orang nomor satu di Bolsel ini pun meminta agar masyarakat tidak membiasakan buang sampah ke sungai ataupun laut.
"Agar keindahan di Bolsel bisa terus terjaga, dan ikut dinikmati oleh anak cucu kita," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bolsel Rante Hartani mengapresiasi tarian yang dibawakan oleh anak-anak SDN Motoluhu itu.
"Kami akan terus mengembangkan kebudayaan-kebudayaan di Bolsel agar tidak dilupakan oleh generasi selanjutnya," tegas dia.