Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Guncang Bali-Lombok-Jember: Puluhan Orang Terkubur Longsor di Cina  

Bencana alam longsor menyebabkan 11 orang tewas dan puluhan lainnya hilang di Cina, Rabu (24/7/2019).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kompas.com
Petugas penyelamat dengan dibantu alat berat berusaha menemukan para korban yang terkubur tanah longsor di desa Shuicheng di Guizhou, Selasa (23/7/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, DENPASAR – Bencana alam longsor menyebabkan 11 orang tewas dan puluhan lainnya hilang di Cina, Rabu (24/7/2019). Beberapa jam kemudian, empat gempa bumi mengguncang wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat keempat lindu itu terjadi di dua wilayah berbeda.

Tiga gempa terjadi di wilayah Bali. Sedangkan satu lindu lain menggetarkan Lampung. Gempa di Bali Gempa di Bali hari ini terjadi sejak pagi, sekitar pukul 08.29 WIB. BMKG mencatat kekuatan gempa tadi pagi adalah M 4,9 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 4,6.

Baca: Ketua Umum NasDem Dukung Anies di Pilpres 2024, Ini Respons PDI-P

Episenter atau pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 84 km barat daya Jembrana, Bali. Hiposenternya berada pada kedalaman 71 km.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/07/2019), Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono menyebut bahwa gempa ini tampaknya berkedalaman menengah. Lempeng yang bertanggung jawab atas guncangan tadi adalah aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Sementara itu, setidaknya 11 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya hilang, setelah hujan lebat memicu terjadinya tanah longsor yang mengubur 21 rumah di sebuah desa di Provinsi Guizhou, Cina barat daya.

Baca: Menimbang Upaya Pemajuan Kebudayaan

Longsor terjadi di sebuah desa di Shuicheng, pada Selasa (23/7/2019) malam waktu setempat. Disampaikan Kementerian Manajemen Darurat, melalui akun Weibo, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 11 orang selamat setelah sempat terkubur material longsor.

Rekaman video yang disiarkan stasiun televisi pemerintah CGTN, memperlihatkan dampak tanah longsor dengan sisi bukit yang runtuh bercampur lumpur tebal, sementara alat berat digunakan untuk menggali material longsor.

Petugas penyelamat mengenakan helm dengan lampu sorot berjuang melalui lumpur tebal, sementara sejumlah mobil ambulans disiagakan untuk mengantar korban. "Sekitar 560 petugas penyelamat diturunkan dan masih menyisir puing-puing reruntuhan untuk mencari korban," tulis pernyataan kementerian.

Baca: Tarian Popotu, Ceritakan Dampak dan Bahaya Sampah Plastik

Presiden Cina Xi Jinping telah menginstruksikan untuk dilakukannya penyelidikan secara cermat terhadap manajemen banjir dan bencana demi mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dilansir AFP, insiden tanah longsor sering terjadi dan masih menjadi ancaman di daerah pedesaan dan pegunungan di Cina, terutama saat musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi.

Dalam tahun ini, Cina juga telah dilanda banjir besar. Sementara di lokasi lain di Guizhou, juga dilaporkan terjadi longsoran terpisah di sebuah lokasi konstruksi di desa di wilayah Hezhang, pada Selasa (23/7/2019).

Dilaporkan satu orang tewas dan enam lainnya hilang. Sekitar 2,2 juta penduduk di Provinsi Guizhou telah terkena dampak banjir dan angin kencang pada paruh pertama tahun ini. Bencana alam juga dilaporkan telah menyebabkan perekonomian lokal menurun hingga 3,1 miliar yuan (sekitar Rp 6,3 triliun) pada tahun ini, demikian diberitakan kantor berita resmi Cina, Xinhua. (tribun/kps)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved