Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Jika Tidak Ditangani dengan Benar, TBC Bisa Timbulkan Masalah Lain yang Non Medis

Penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.

Editor: Rizali Posumah
Istimewa
Penderita-Penyakit-TBC 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tuberkulosis atau sering disingkat TBC adalah salah satu penyakit yang ditakuti.

Penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.

Untuk menyembuhkan penyakit ini, pasien harus minum obat anti tuberkulosis setidaknya selama 6 bulan.

Sayangnya, banyak pasien yang tidak patuh minum obat karena waktu pengobatan yang cukup lama.

Akibatnya, mereka mengalami kekebalan terhadap obat anti tuberkulosis atau disebut multi drug resistant (TB MDR).

"Kita sekarang menghadapi TB resisten obat yang sudah tidak bisa lagi dihadapi obat biasa," terang dokter spesialis paru Erlina Burhan dalam acara Pulmonary Infection Symposia di Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Pasien TB MDR mengalami resisten terhadap minimal dua obat. Akhirnya, banyak pasien yang tidak sembuh total.

Jika sudah terkena TB MDR pengobatan pun akan semakin lama, yaitu mencapai 2 tahun.

Masalah tak berhenti sampai di situ. Jika pasien TB MDR kembali tak patuh minum obat, mereka bisa terkena extensively drug resistant atau TB XDR.

"Jika tidak ditangani dengan benar, tidak saja menimbulkan masalah medis, tapi non medis. Non medis itu misalnya bosan, hingga kehilangan pekerjaan karena harus berobat terus," lanjut Elrina.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang juga Guru Besar Fakultas Pulmonologi FKUI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, banyak pasien TB yang hanya rutin berobat pada bulan-bulan pertama.

TB MDR juga bisa disebabkan oleh pengobatan yang tidak tepat atau tidak sesuai standar dan suplai obat yang tidak selalu tersedia.

Saat ini pun tengah dikembangkan obat terbaru untuk pasien TB.

"Jadi jika pasien diagnosis TB, habiskan obat selama 6 bulan meskipun dalam waktu dua sampai tiga bulan keluhannya sudah hilang," kata Tjandra.

Jumlah pasien TB MDR di Indonesia pun cukup tinggi.

Baca: Klasemen sementara Liga 1 2019: Persib Tuai Hasil Positif, Tira Persikabo Kokoh di Puncak

Baca: Gunung Suputan, Jadi Tren Anak Millenial

Baca: Sawit di Bolmong, Petani Hilang Pendapatan, Yasti: Izin Sawit Dari Pemerintah Sebelumnya

Halaman
12
Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved