Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Efraim Ponomban Meninggal

Efraim Ponomban Sempat Ingin Berhenti Sekolah Karena Lebih Memilih Bekerja Bantu Keluarga

Eifran Ponomban Siswa SMKN 1 Touluaan adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara pasangan Santi Ponomban (36) dan Meiny Ponomban (34),

Penulis: Giolano Setiay | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUN MANADO/GIOLANO SETIAY
Pandangan Keluarga dan Tetangga Kepada Korban 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Efraim Ponomban Siswa SMKN 1 Touluaan adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara pasangan Santi Ponomban (36) dan Meiny Ponomban (34),

Efraim Ponomban (18) dan adiknya Tirsa Ponomban (16) dibesarkan oleh kedua kakaknya.

Orang Tua mereka sudah tiada.

"Dulu pasca kematian orang Tua mereka. Banyak yang ingin mengambil untuk membesarkan kedua anak yang masih kecil itu, yakni Eifran dan Tirsa. Tapi kedua kakaknya tak memberi ijin. Jadi kakaknya yang membesarkan mereka hingga kakaknya sudah berkeluarga," tutur Helena Kalangi kerabat Efraim.

Eifraim Ponomban dikenal orang di kampungnya adalah anak yang sangat rajin dan suka bekerja.

Baca: Ramalan Zodiak Besok, Senin 15 Juli 2019: Hari Libra Romantis, Scorpio Jauhi Pikiran Negatif

Baca: Heboh Video Personel DMasiv Terlibat Cekcok Saat Konser, Sang Bassist Tiba-Tiba Tinggalkan Panggung

Baca: Media Belanda Sebut Matthijs de Ligt Pasti ke Juventus

Baca: Kisah Suami Istri yang Membeli Rumah di The Conjuring, akan Buka Wisata Paranormal

Baca: Tak Acuhkan Peringatan Amerika Serikat, Turki Terima Sistem Pertahanan Rudal S-400 dari Rusia

"Dia itu anaknya rajin bekerja. Meskipun dia baru usia seperti itu, tapi niat untuk bekerja dan ketekunannya itu memang sangat membanggakan. Dia juga ranking di sekolah. Sehingga tak heran kalau dia menjadi andalan Kepala Sekolah SMKN 1 Touluaan, dalam setiap Olimpiade," ungkapnya lagi.

Menurut Amir warga setempat Efraim itu anaknya memang mau bekerja.

Kadang sepulang sekolah dia langsung ke kebun untuk membuat cap tikus, gula merah dan pekerjaan apa pun yang penting bisa membantu kakak dan adiknya untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca: Demi Bisa Berdamai dengan Fairuz A Rafiq, Barbie Kumalasari Janji Bakal Lakukan Hal Ini

Baca: Pembuluh Darah Vena di Permukaan Kulit Menjadi Sinyal Kesehatan, Ini Gejalanya Pada Tubuh

Baca: Dua Warga Ini Ditemukan Pingsan di Selokan Usai Mengalami Lakalantas

Baca: Nonton Bareng Meghan Markle di Kejuaraan Wimbledon, Kate Middleton Gunakan Busana Lawas

Baca: LOWONGAN KERJA 11 Perusahaan di Bulan Juni, Dicari Lulusan SMA dan S1, Cek Syaratnya!

"Memang saya salut melihat semangat hidupnya walaupun sudah piatu," ujar Amir Warga Bunag Ling I yang juga tetangga Eifran.

Kakaknya Meilani Ponomban mengatakan Efraim sudah sangat membantu dalam keluarga mereka.

"Meskipun dia masih muda, tapi sudah pandai mencari uang sendiri dengan mengandalkan lelahnya. Dia mencari (uang) selain untuk membantu adiknya, dia juga membantu untuk membiayai sekolahnya sendiri. Memang saya bangga punya adik yang sangat mengerti dan mau hidup susah dengan keadaan seperti ini. Namun apa mau dikata, mungkin perjalanannya sudah selesai," ujar Meilani.

Sempat beberapa kali ingin berhenti sekolah namun dinasehati tantenya.

"Tak hanya sekali, mungkin ada beberapa kali dia datang kerumah saya untuk mengadu kalau ingin berhenti sekolah. Saya tanya kenapa ingin berhenti? Dia menjawab ingin bekerja saja agar bisa membantu adik dan kakak. Tapi saya tak memberi ijin. Malahan saya terus mendorong dia untuk tetap melanjutkan sekolah," ujar Helen.

Prestasi anak ini sangat dibanggakan oleh pihak sekolah.

Meski sudah berapa kali sempat tak Naik kelas tapi masih dipakai sekolah untuk menjadi andalan saat mengharumkan nama sekolah. Prestasi gemilangnya take diragukan lagi.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved